Kampus 24 jam? Kampus apaan, tuh? Mungkin banyak yang belum familiar kalo HAI nyebut kampus 24 jam ini, tapi kalo disebut nama Institut Kesenian Jakarta, pasti nggak asing, lagi, kan?
Nah, jadi gini, asal usul nama Kampus 24 jam muncul ketika kampus yang berada di kawasan Cikini, Jakarta Pusat ini banyak melagirkan band-band ajaib. Tepatnya di era 90 hingga 2000-an silam. Sebut aja Rumahsakit, Naif, The Upstairs,The Adams, Kebunku, White Shoes and The Couples Company, dan masih banyak lagi. Acara intern dalam kampus memang memiliki peran penting dalam gemuruh dentuman musik di IKJ dan sering menjadi cikal bakal lahirnya band-band kampus.
Namun dari sekian banyak band yang lahir di IKJ, tiap band memiliki ciri khas tersendiri. Nggak ada band yang lahir seperti “The Sastro” selain The Sastro itu sendiri, begitupun dengan dengan band lainnya. Hal ini membuat kompilasi Kampus 24 Jam Hits yang pertama kali digagas oleh Jimi Multhazam (vokalis The Upstairs) dan Ricky Malau menjadi begitu variatif. Berisikan nama – nama seperti Pendulum, Samudra, Sekarwati, Fable, dan That’s Rockefeller ikut menghiasi daftar band pada rilisan pertama Kampus 24 Jam Hits. Nah, dari sinilah istilah kampus 24 jam mulai sering terdengar.
Pada tahun 2007, kompilasi yang selalu ditunggu dan menjadi tolak ukur scene musik IKJ pun lahir kembali. Amir Syaeiffudin atau yang biasa dikenal dengan nama Dudung menjadi penggerak rilisnya Kampus 24 Jam Hits Volume 2. Kesuksesannya merangkul Goodnight Electric, Kaneshiba, Old Paper, Karon N Roll hingga It’s Different Class semakin memperkuat predikat “School of Rock” yang dinobatkan kepada IKJ.
Sekarang, setelah kurang lebih sembilan tahun berlalu, banyak perubahan yang terjadi pada kampus IKJ itu sendiri. Bangunan yang direnovasi, tidak diizinkannya ospek untuk mahasiswa baru, letak posisi kantin yang berubah, serta perubahan lainnya yang membuat suasana di dalam kampus pun mulai terasa berbeda.
Sayangnya, perubahan itu ternyata nggak berdampak dengan banyaknya ledakan band dari IKJ. Acara musik di kampus yang semakin menjadi ajang bawah tanah tetap menelurkan band – band baru. Gelombang ini yang mendorong Eka Wiji Astanto [contrabassis Sisitipsi] dan Allan Soebakir [Sinema Pinggiran] untuk meneruskan kompilasi Kampus 24 Jam Hits Volume 3.
Sama seperti volume sebelumnya, Kampus 24 Jam Hits Volume 3 berperan sebagai dokumentasi atas apa yang terjadi pada scene musik IKJ saat ini. Berisikan 14 band dengan warna musik yang beragam dan cita rasa khas IKJ menjadi bukti bahwa geliat musik dalam kampus ini masih hangat.
Indische Party pun ikut serta dalam kompilasi ini, dengan sebuah karya yang liriknya diciptakan oleh Jimi Multhazam. Perubahan warna musik Sound Solution dari mini album mereka sebelumnya ikut menjadi daya tarik buat kompilasi ini.
Selain dua nama band tadi, Servis Motor menjadi salah satu band senior yang ikut meramaikan kompilasi ini. Selanjutnya band – band yang lahir pada masa “transformasi” kampus IKJ, seperti Sisitipsi dengan nuansa jazz yang kental dengan brass section. SKTriolekso mengusung musik glam rock dengan suara gitar seperti halilnitar namun dengan lirik yang ringan. Suara teriakan seorang wanita rebel yang sangat terasa pada lagu LESS.
Track List Kampus 24 Jam Volume 3:
1. SKTriolekso – Martua Go To Amerika
2. Ferdinand Jacob – Musik Adalah Mantra
3. Bremol – Nyablon Terus
4. Sisitipsi – Minta Lagi
5. Servis Motor – Parasit
6. FRAAdeVROO – Kacautunaki
7. Orange Theory – Hang On Strongman, You’re Gonna Die
8. Badai Sampai Sore – Mata Serigala
9. The Maguras – Kadal Twist
10. Sound Solution feat Ivon Destian – Free Your Mind
11. Less – Life Is So Hard So Steal
12. Magestyc – Doom
13. Indische Party – Terkapar Sudah
14. Tentative – Ranjau Pantura
Team Kampus 24 Jam Volume 3
Eksekutif : Jimi Multhazam, Ricky Malau, Amir Syaeiffudin
Produser : Eka Wiji Astanto & Allan Soebakir
Pengarah Kreatif dan Visual : Atras Alwafi
Penyelaras Suara : Rian Rahman & Aditya Trisnawan
Pengumpulan Data : Ochaoss
Humas dan Sekretariat : Diva Azalia