Kenalan Sama Indonesia Timur Lewat Maumere Jazz Fiesta Flores

Kamis, 06 Oktober 2016 | 03:00
Dimas Yulian

Para penggagas dan pengisi acara gelaran Maumere Jazz Fiesta Flores di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Rabu (5/10)

Tau nggak sih kalo Maumere pernah jadi destinasi wisata bahari yang terkenal di dunia pada tahun 1980-an? Penasaran dan ingin mengenal secara lebih dekat dengan cara yang asyik? Kali ini melalui festival musik berkelas internasional, sebuah acara akan diselenggarakan untuk mengenalkan kembali keindahan Indonesia Timur melalui Jazz Fiesta Flores.

Acara yang akan digelar pada 15 dan 16 Oktober 2016 tersebut, akan berupaya untuk mengenalkan kembali Maumere, yang terletak di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

“Saya ingin membangkitkan Maumere sebagai destinasi pariwisata. Kenapa acara ini digelar? Karena ingin memperkenalkan kembali Maumere,” kata Founder & Festival Director, Agus Setiawan Basuni, dalam jumpa pers seperti yang dilansir dari situs Kompas.com, Rabu (5/10).

Mengenalkan kembali Maumere ke mata dunia menjadi tujuan utama festival ini. Untuk kalian ketahui, gempa dan tsunami dahsyat pernah melanda Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur pada 12 Desember 1992.

Bencana tersebut tercatat memakan korban sebanyak 2.500 orang. Kerusakan terparah dialami oleh Kota Maumere dan Pulau Babi, pulau berdiameter 2,5 kilometer di utara Flores. Dari skala dan dampaknya, tsunami Flores merupakan salah satu yang terkuat di Indonesia selain tsunami Aceh pada 2004 yang lalu.

Sejak saat itu, destinasi wisata di Maumere seakan terlupakan. “Maumere tahun 1980-an adalah tempat diving bagi para diver di seluruh dunia. Pada tahun tersebut turis mancanegara yang datang sangat banyak. Tapi Maumere tahun 1992 kena tsunami dan koralnya rusak,” lanjut Agus.

Beberapa musisi nasional dan lokal akan dilbatkan dalam acara ini. Mulai dari Andre Hehanussa, Ivan Nestorman, Syaharani, Trie Utami, Ras Muhammad, Barry Likumahuwa, Djaduk Ferianto, Emil & Orkestra Satu Sikka, dan Big One.

Untuk lokasinya sendiri, acara ini akan diselenggarakan di lahan hutan mangrove Babah Akong. Selain menjanjikan keindahan alam, lokasi Babah Akong dipilih dengan alasan untuk mengangkat isu lingkungan hidup. Karena selain menampilkan jazz, nantinya akan ada juga aksi menanam 300 bakau.

Nah kapan lagi mengenal keindahan Indonesia Timur melalui Festival Musik!

Tag

Editor : Hai Online

Sumber kompas.com