Wah, Ternyata Jumlah Konten Film dan Serial TV di Netflix Berkurang Terus! Apa penyebabnya?

Selasa, 04 Oktober 2016 | 09:00
Hai Online

Netflix

Meskipun Netflix baru resmi masuk ke Indonesia pada awal tahun ini dan euforianya masih begitu terasa sampai sekarang, ternyata ada fakta dan kondisi yang cukup mengagetkan dan sedang dialami oleh Netflix. Seperti dikutip dari Kompas.com dari laporan Exstreamist, jumlah film dan serial televisi di Netflix terus menciut selama empat tahun terakhir. Wah, ternyata jumlah konten film dan serial TV di Netflix berkurang terus! Hal tersebut berdasarkan penghitungan tool online bernama uNoGS.

Di Amerika Serikat, kini tinggal 5.291 judul film dan serial televisi di perpustakaan Netflix. Di negara-negara lain, jumlahnya lebih kecil mengingat basis Netflix AS adalah yang terlengkap. Di Indonesia sendiri, perpustakaan Netflix menyimpan 1.528 konten yang terbagi atas film dan serial televisi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs uNoSG, Senin (10/3).

Menurut mantan pegawai Netflix, jumlah konten layanan video-streaming tersebut di AS berjumlah hampir 11.000 per 2012 lalu, sebagaimana dilaporkan Exstreamist. Hal ini mengindikasikan penurunan jumlah konten sekitar 50 persen.

Apa penyebabnya? Menurut sumber yang nggak mau disebut identitasnya, pemilik konten film dan serial televisi mulai menarik hak distribusi Netflix selama beberapa tahun. Nggak diungkap secara detil bagaimana proses negosiasi yang terjalin antara pemegang konten dengan Netflix. Yang jelas, belakangan Netflix tampak lebih gencar membuat konten original.

Hampir semua konten yang dibuat dan ditayangkan eksklusif di Netflix terhitung sukses dan mendapat tanggapan positif. Sebut saja Stranger Things, Narcos, dan Orange is the New Black, yang mendapat skor tinggi di situs-situs Review film dan serial televisi.

Tahun lalu, skor rata-rata tayangan original Netflix sebesar 71,5 dan mampu mengalahkan skor rata-rata konten eksklusif di ABC, Fox, dan CBS. Hanya HBO yang skornya sedikit di atas Netflix, yakni 79,65.

Meski demikian, perlu kita ingat, bahwa pembuatan konten orisinil membutuhkan duit lebih banyak ketimbang akuisisi konten. Di saat bersamaan, Netflix sedang berekspansi ke banyak negara dan tentunya juga perlu modal besar. Selain itu, jumlah film yang terhimpun di layanan video on-demand juga sedikit banyak mempengaruhi kesetiaan pengguna. Tak menutup kemungkinan pengguna memilih beralih ke layanan lain yang menyediakan konten lebih lengkap ketimbang Netflix.

Belum jelas bagaimana strategi Netflix ke depan terhadap situsi layanannya saat ini. Apakah akan tetap membiarkan pemegang konten lari dari layanannya dan fokus pada konten orisinil? Atau akan ada negosiasi lebih lanjut? Netflix belum mengutarakan tanggapan resminya.

Hmm..., kalo kalian, lebih suka konten orisinil Netflix atau konten film atau serial yang di luar konten Netflix, nih?

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber kompas.com