Berawal dari kru, cowok ini sukses menjadi sutradara dan mengembangkan bakatnya dengan membangun “perusahaan” sendiri. Banyak kisah kesuksesan sosok-sosok “besar” berawal dari hal-hal kecil, dan cowok bernama Vicky Ray ini telah memulai karirnya dari beberapa tahun lalu untuk menjadi besar. Cowok yang nggak menyelesaikan pendidikan formalnya dari IKJ ini telah sukses menjadi sutradara beberapa film pendek, video klip band-band indie, produser, bahkan kini telah membangun Production House (PH) miliknya sendiri.
Awalnya, Vicky sama aja seperti kita yang masih labil dan bingung menentukan karir apa untuk dijalani. Tapi, semenjak mampu membangun PH-nya sendiri yang bernama Ray Film, ia fokus untuk Berikut, empat cara Vicky Ray membangun karirnya dalam men-direct perjalanan karirnya. Action!
1. Learning By Doing
Cowok yang telah membuka kantor PH dibilangan Mampang, Jakarta Selatan ini memulai karirnya dari nol. Berawal dari crew angkatin lampu, angkat alat-alat shooting ,bahkan dimaki maki karena nggak bisa gulung kabel pernah dia rasakan di awal karirnya.
“Gue terus ikutan syuting orang setiap hari, gue cari tau cara syuting sampe pegang kamera, terus di suruh jadi clapper dan masih sering dimarahin. Gue terus naik jadi strada 3, ngurusin extras talent, disitu gue belajar banyak tentang penyutradaraan, sampai cara ngebentuk sebuah gambar dan nuansa, walaupun gue nggak pernah sekolah perfilman ,putus sekolah malahan hahaha....,” ujar cowok yang pernah membuat video klip untuk Tomato Pumpkins, Summerland, Remember of Today, hingga beberapa TVC iklan seperti Oppo Mobile, Lenovo, Hi-Lo Teen hingga Electronic City ini serius.
2. Dare To Failed
Nggak merasa puas bekerja dengan orang, Vicky mulai berpikir mengembangkan bakatnya di bidang ini. Bermodalkan pengalaman dari berbagai keadaan syuting yang pernah dia lalui, doi nekat buat mulai membuka peruntungannya sendiri.
“Gue mikir kalau nyutradarain video klip atau iklan ataupun film dengan PH gue sndiri, pasti untungnya 2 kali dan gue bisa bantu temen temen gue untuk bisa kerja bareng dan belajat bareng.Dan perjalanan bikin ph ini ga mulus berkali kali gagal dan di bohongin orang, ya namanya juga usaha. Bermodal dari uang hasil jadi kru sebear Rp.200.000 perak, gue terus mengembangkannya sampai sekarang,” ujar cowok yang tengah mempersiapkan debut perdananya sebagai sutradara sebuah film layar lebar di tahun ini.
3. Get Trust
Namanya juga berbisnis, selain soal uang dan kemampuan, alah satu yang bisa bikin bisnis berkembangan adalah soal kepercayaan. Begitu juga ketika Vicky membangun PH yang ia buat sekarang. Untuk mendapat kepercayaan tentu aja bukan hal yang mudah, banyak tahapan yang harus dilalui.
“Pertama kali gue ngebuat klien percaya, gue coba kasih unjuk beberapa hasil video yang gue buat. Cuma, ternyata mereka belum percaya. Terus gue yakinin dengan harga yang ga logis banget sih untuk ngebuatin video clip. Bahkan cuma bisa buat ongkos sama makan doang ,kalau sisanya buat uang kru yang bantuin. Sekarang, gue mencoba untuk mengembangkan PH gue buat jadi yayasan untuk mereka yang nggak mampu tapi mau belajar tentang film,” ujar Ray, mantap.