Bahaya, Vendor Panggung Bandel Sering Menghantui Pensi Sekolah

Rabu, 21 September 2016 | 03:30
Hai Online

Pensi

Jaman sekarang, nggak afdol rasanya kalo sebuah sekolah tidak mengadakan pentas seni alias pensi. Pasalnya, pagelaran sebuah pensi dapat mempengaruhi pamor SMA itu di kalangan pelajar.

Mulai dari guest star, panggung mewah, lightning yang cihuy, semua hal ini diperlombakan oleh sekolah-sekolah untuk mendapatkan massa dan penonton terbanyak.

Karenanya, tim panitia pensi terus menerus bekerja keras agar mendapatkan hasil terbaik dari pensi yang mereka gelar.

Namun, ada aja kendala yang sering banget menimpa panita-panita pensi ini, yakni vendor panggung, tim yang mengurusi segala perintilan pensi mulai dari alat musik, sound system, hingga komponen panggung lainnya.

Hal ini dirasakan oleh Deni Ashiddiq, selaku panitia pensi Al-Azhar Kemang Pratama Bekasi, Quatrolympic.

Ketika ngobrol bareng Hai di tongkrongannya, si ketua Humas Quatrolympic ini curcol banyak tentang pengalaman buruknya dengan vendor panggung yang bandel.

"Segala keperluan panggung itu diurusin sama vendor. Jadi, kita memberikan list riders dari guest star kepada mereka agar dapat memenuhi kebutuhan guest star di panggung. Kalau mereka oke, kita akan langsung tanda tangan kontrak sama mereka," ujarnya, pada Selasa (20/1).

Namun, nyatanya vendor panggung itu cuma bokis alias ngomong doang. Segala kebutuhan yang telah diajukan oleh guest star tidak dipenuhi oleh vendor sehingga membuat geram para guest star.

"Saya butuh 20 ribu watt, lalu mereka bilang oke dan kita tanda tangan kontrak dengan harga sekian, tapi nyatanya pas di hari H, malah disiapin 15 ribu watt, dan hal ini mengganggu penampilan guest star di panggung, dong!" papar si Deni dengan nada kesal.

Selain masalah soundsystem, vendor pun juga mengurusi besar dan lebar dari panggung yang bakal jadi "tempat bermain" para guest star yang udah ditungguin penonton. Lagi-lagi, Deni kena apesnya, ia dibohongi lagi oleh vendor panggung.

"Kita udah menegaskan bahwa kita butuh panggung selebar 10 x 5, tapi nyatanya hanya diberikan panggung sebesar 8 x 4, jadi kami dibohongin," lanjut Deni.

Menurut Deni, kalo anak SMA ada yang ingin mengadakan pensi, sebaiknya harus pandai memilih vendor, jangan sampai memilih vendor yang tidak punya alat panggungnya sendiri. Deni menyarankan, mendingan milih vendor yang udah punya alat panggungnya sendiri, deh!

"Vendor yang bandel itu tidak hanya merugikan gues star, tapi juga kami para panitia, yang harus bulak balik ke sana kemari, naik lantai turun lantai, sampe jatoh sana sini. Hal ini bisa merusak pensi secara keseluruhan!" jelasnya.

"Nggak cuman di kita, temen-temen SMA saya di Jakarta juga merasakan hal yang sama kok. Harus hati-hati sih," pungkas pelajar yang akan menghadapi UAN pada tahun depan ini. (Fadli Adzani)

Editor : Hai Online

Baca Lainnya