Lebih dari 10 tahun di bawah nama Bondan, kali ini mereka siap kembali untuk menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Setelah memutuskan untuk “udahan” sama Bondan, grup rap asal kota hujan ini ternyata masih ada, dan terus unjuk gigi dengan penuh percaya diri untuk memperkenalkan musik mereka sendiri, dan mengungkap jati diri mereka yang sebenarnya. Ini dia, cerita perjalanan dari grup yang sekarang diperkuat Santoz Ariego a.k.a Arie, Titz Gomez a.k.a Tito, Lezzano a.k.a. Eza dan Nizto a.k.a. Coki.
- Sejak kalian udah nggak jalan sama Bondan Prakoso, kenapa sampai sekarang belum rilis album sendiri. Ada masalah atau kendala apa?
Titz: Materi sebenarnya udah ada dari Januari 2015, sekarang udah berjamur kali, hahaha...Pokoknya materi udah ada full, kami siap ada 11 atau 12 lagu, termasuk salah satunya Saat Hujan bareng Audrey itu, tahun ini pengen kejar rilisnya (album).
- Bagaimana akhirnya kalian bisa kerja bareng Audrey, ide dari label atau kalian sendiri?
- Beneran udah mantau Audrey dari awal atau gimana?
- Apa yang membedakan dalam proses rekaman ketika Bondan & Fade2Black, jika dibandingkan dengan rekaman Fade2Black sendiri seperti saat ini?
Santoz: Kalo dulu yang ngelakuin Bondan hampir semua instrumen, sekarang kami berempat yang ngerjain dan kurang pengalaman sama instrumen musik. Sejujurnya kami juga bingung, mau bikin gitar yang dulu atau apa. Prosesnya sendiri kami bikin lagu untuk satu album satu bulan, yang justru lama proses musiknya, jadi untuk semua take vokal cuma dua shift, ya 12 jam. Itu untuk vokal, sisanya musik yang makan waktu gila, idenya yang susah, pas ada sound lain, mau ditambah. Kami dibantu additional yang baru untuk proses rekaman ini.
- Apakah ada kolaborasi dengan musisi lain atau suguhan musik Fade2Black yang baru untuk album nanti?
Titz: Ada komposisi vokal lain, karena formula musik Fade2Black udah sukses, kami udah tau komposisi terbaik untuk ngejual hip hop di ranah mainstream, kami tetap pake formula itu, tapi tetap dengan gaya Fade2Black. Patut ditunggu dan disimak, ini album hip hop yang Fade2Black banget. Kalo dulu sama Bondan kami dipaksa exploring di awal karir, padahal lazimnya orang keluarin jati diri dulu baru eksperimen, makanya siklus kami out of the box, udah bawa keroncong, dll, sekarang seperti inilah Fade2Black yang sekarang.
- Biasanya, kebanyakan musisi yang udah pengalaman dengan major label, lebih memilih jalan sendiri. Kenapa kalian memilih untuk kembali kerja sama dengan major label?
Titz: Ini awalnya cuma project iseng jadi panjang, sampe punya anak gue (menikah) selama jalan sama Bondan, kebablasan sampai sekarang. Bondan juga sama, sebelum jalan indie, Bondan ke Sony dulu, tapi mungkin akhirnya dealing nggak masuk sama Bondan. Kalau kami akhirnya jadi lanjut kontrak untuk 5 tahun, dengan 2 album.
- Sebelum jalan bareng Bondan, Fade2Black berjumlah enam orang, sekarang satu personel balik lagi. Bagaimana dengan sisa personel lainnya?
- Ngomongin soal fans Bondan&Fade2Black dulu, para Rezpector masih ada nggak, sih?
Santoz: Rencananya 2016 Agustus ini mereka mau bikin Rezpector Jambore Nasional di Solo, mereka undang seluruh Rezpector Indonesia dateng, rencannya kami mau dijodohin lagi sama Bondan. Gila emang tuh, mereka.
Titz: Mereka jalanin agenda tahunan, rencananya bakal digelar 3 hari 2 malam. Mereka swadaya patungan buat undang kami. Kata mereka, terserah kalian bawain lagu sendiri, tapi kalian juga harus bawain lagu Bondan & Fade2Black juga.
- Kalau ngobrolin soal scene hip hop di Indonesia sekarang, apa pendapat kalian?
Santoz: Hip hop di sini bukan hip hop indstri musik, tapi lebih ke entertaining, ya contohnya kaya Roy Ricardo itu misalnya. He doing entertaining, major label liat seru,bisa angkat crowd. Kalo ngomongin esensi hip hop, yang lain lebih bagus juga banyak, tanpa embel- embel enteratining . Tapi, kurang banyak di ekspos. Kalau udah masuk industri, nggak ada yang haram, kok.
- Selain album, apa yang sedang kalian kerjakan dan target kalian ke depannya?
Santoz: Minggu kemarin kamu baru selesai recording, udah di approve sama tim sana, udah ada di Youtube juga. Kami ditandemin sama Judika, kami rekam dalam dua bahasa, Indonesia dan Malaysia, mewakili dua negara. Untuk gubahan liriknya kami sadur sendiri,tapi atas approval mereka. Semoga ini jadi jalan kami menuju industri yang lebih besar di luar sana.