Ngulik Lengkap Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 yang Udah Bikin Baper

Selasa, 13 September 2016 | 03:15
Alvin Bahar

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1

“Ajigile, (jumlah) penonton (Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1) tembus satu juta dalam tiga hari (tayang perdana)!”

Saya bergumam sambil scroll down smartphone yang memuat laman akun Instagram Falcon Pictures, rumah produksi yang bikin film berkonsep reborn: Warkop DKI. Jeanett Verica, rekan penulis HAI, kasih tahu saya lewat pesan Whatsapp sambil lampirkan link akun Instagram itu.

Satu hari sebelumnya, saya dapat kabar: angka itu tembus 270.000 pemirsa (untuk hari perdana tayang untuk publik). Kami langsung kasih kabar ke audiens HAI lewat akun Instagram.

Agassi Moriand, yang punya tugas ngejaga trafik informasi lewat seluruh channel media sosial HAI, mem-featured foto tiga serangkai aktor utama Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss. Di dalam foto itu, ada sedikit dibubuhkan informasi tentang prestasi emas tadi.

Sebagai pengantar foto, Agassi nyisipkan informasi, angka tadi melewati capaian film sohor sebelumnya: Ada Apa Dengan Cinta? 2.

Gimana reaksinya audiens HAI? Dengan jumlah follower sekitar 41.140, ada 6.190 likes dan 144 akun yang meninggalkan komentar. Jumlah itu dicapai dalam waktu tiga hari. Padahal biasanya, rata-rata postingan HAI direspon oleh audiens dalam ratusan likes dan puluhan komentar.

Kebanyakan tanggapan follower adalah film yang begitu jor-joran berpromosi itu berhasil mengocok perut pemirsanya. Kritik?

Ya, pasti ada. Garing, lucu yang dipaksakan, dan karakter yang nggak bisa gantiin pemain aslinya, jadi alasan utama.

Buat saya, yang pernah begitu nge-fans dengan Warung Kopi Dono Kasino Indro (Warkop DKI) sempat cemas terhadap pencapaian banyak-banyakan jumlah penonton. Saya kuatir ada ekspetasi yang berlebihan. Dalam suatu diskusi ringan, di sela kerjaan kantor, saya colek Jeanett (yang jadi penanggung jawab isi materi Majalah HAI edisi 36 tentang Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1).

“Jean, gua kuatir dah. Takut flop.

“Flop gimana, Mas?” Jeanett yang sepuluh jarinya memainkan tuts keyboard personal computer milik kantor sambil noleh ke arah saya. Tampang dara berkacamata ini nunjukin keheranan.

“Maksud gua, garing gitu. Nggak sesuai ekspetasi orang.”

“Ah, lucu kok, Mas. Gua yakin nggak (akan) garing.”

Jeanett yang rambut hitamnya biasa digerai langsung kelihatan berseri. Dia emang jadi petugas HAI yang ngejagain isu film dan terbiasa berhubungan dengan produser dan rumah produksi. Selain ngulik abis soal Warkop DKI Reborn, Jeanett juga selalu giat kumpulkan massa buat ikutan nonton tayang perdana film-film papan atas, dalam dan luar negeri. Itu sebabnya, dia secara alami mampu menilai sukses atau tidaknya film di pasar.

“Waktu premier, gue sempat curi dengar komen anak sekolah yang bilang filmnya lucu kok, Mas.” Jeanett emang selalu sopan dalam berbicara ke atasannya.

Di ujung kisah, saya kalah. Jeanett menang. Film garapan sutradara Anggy Umbara ini terus melesat (dalam jumlah penonton). Saya juga dapat buktinya dengan sejumlah foto antrian yang mengular di berbagai bioskop Jakarta dan kota-kota lainnya dan beragam cinema yang membuka lebih dari tiga studio sekaligus. Kabar terakhir, pas tulisan ini dibuat, angka jumlah penontonnya udah tembus 2.070.000 dalam jangka waktu empat setengah hari tayang. Kipas-kipas deh tuh orang-orang yang bikin dan kasih modal bikin film ini ya.

Tag

Editor : Alvin Bahar