Blue Note Sempat Nggak Semangat Ngeband

Selasa, 23 Agustus 2016 | 06:52
Salman Achmad

Blue Note

Untuk membangun dan ngejelanin cita-cita, pasti banyak banget kendalanya guys. Karena nggak ada jalan yang mulus untuk mencapai kesuksesan, pasti ada aja halangannya. Bahkan halangan tersebut sampai membuat putus asa. Tapi santai man, di balik jalan yang sulit pasti ada momen untuk bangkit atau titik balik.

Ngomong-ngomong soal titik balik, band asal kota Bandung, Blue Note, pernah merasakan proses tersebut. Band yang berisi Satria (Gitar/Vokal), Fathir (Gitar/Vokal), Jati (Bass) dan Octy (Drum) menjalani proses itu, sebelumnya mereka seperti nggak semangat lagi dalam urusan ngeband.

“Sebelum tahun 2013 kami banyak banget gonta ganti personil, terutama di posisi drum. Pada saat itu pun masih main-main dan sekedar ngeband. Karena tim Blue Note yang dulu nggak sekuat kaya sekarang.” ujar Satria.

Sampai pada akhirnya peristiwa titik balik pun hadir di akhir tahun 2013. Dimana kuartet Rock ini membuat suatu singel, dan di situlah menjadi momentum mereka menjadi semangat lagi untuk berkarya.

“Di akhir tahun 2013 kami menciptakan satu singel berjudul Tulisan Khayal, Di situ Kami mulai serius, Kasarnya singel itu menjadi titik balik bagi band kami,” Imbuh sang vokal sekaligus gitaris.

Pada tahun 2016, mereka pun ingin merilis sebuah video klip, sebenernya mereka memiliki materi lain selain Tulisan Khayal. Tapi karena singel itu mempunyai peristiwa penting, jadi wajar aja kalau dibuat video klipnya kan?

Tulisan Khayal udah ada video klipnya, kenapa kami memilih singel ini untuk dibuat video klip? Karena disitu kami ingin menunjukan Blue Note yang baru. Dalam video klip pun kami tampil dengan formasi baru, relasi baru, rasa yang baru,” celoteh Satria tentang video klip tersebut.

Blue Note sendiri tergabung dengan label yang bergengsi di Bandung, yakni Reach & Rich Records. Sang produser pun kepincut dengan mereka karena single Tulisan Khayal. Jadi bener bawa hoki tuh singel, haha.

Reach & Rich merupakan label yang menaungi band kawakan semacam Rocket Rockers, Hoolahoop dan Anonymous, yang notabene merupakan band besar. Untuk perasaan minder atau takut berada dalam bayang-bayang dengan band besar, kira-kira ada nggak ya?

“Sebenernya sih ada kontak batin kaya gitu. Tapi alhamdulilah, para band tetua kami di atas malah banyak mengajarkan hal-hal yang berguna bagi band kami. Karena jam terbang yang luas, apabila kami ada salah dikasih tau, “kamu jangan begini atau kamu harusnya gini”. Jadi nggak ada beban sih,” Pungkas Fathir.

Editor : Hai Online