Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, kasus HIV&AIDS dari Januari-Maret 2016 udah ada 7.146 kasus baru HIV. Dari angka itu, 19,8% -nya atau 1.414 adalah remaja usia 15-24 tahun.
Adapun jumlah infeksi HIV tertinggi, yaitu di Jakarta (40.500), diikuti Jawa Timur (26.052), Papua (21.474), Jawa Barat (18.727), dan Jawa Tengah (13.547). Faktor penularan terbanyak berasal dari hubungan seksual diikuti penggunaan narkoba suntik.
Untuk itu, Yayasan AIDS Indonesia mengadakan kegiatan rangkaian Hari AIDS Sedunia 2016 di SMAN 70 Bulungan, Jakarta, Kamis (4/8). Nah, program yang dikemas dalam bentuk diskusi santai ini membuat para siswa jadi tau menyeramkanya penyakit HIV&AIDS tersebut. Berikut pendapat beberapa siswa SMAN 70 Bulungan.
Qonita Ayu, salah satu siswi yang mengikuti acara tersebut mengatakan, HIV&AIDS harus dihindari. Makanya, kata doi, kita kudu pintar cari-cari teman bro dan harus berhati-hati dalam pergaulan, serta stay positive.
Selaras dengan Qonita, Bramantyo dan Daffa Alief juga bilang, HIV&AIDS sekarang udah marak terjadi di kalangan remaja. So, kalian harus waspada dengan penyakit tersebut. Makanya, perbanyak kegiatan-kegiatan yang positif bro!
“Ya ikut kegiatan positif kayak main futsal atau di rumah aja. Main Pokemon juga asik sih. Pokoknya jangan melakukan hal yang negatif deh,” tutur Bramantyo, siswa kelas X IPS SMAN 70 itu.
Rosano Hartawan, siswa kelas XI IPS ini juga bilang kalau perbuatan hubungan seksual yang bisa terjerumus ke HIV&AIDS tersebut jelas salah. Apalagi makin banyak juga anak SMA yang udah mencoba dan terjerumus berhubungan seksual yang bisa bikin penyakit yang mematikan ini sob.
Rosano nambahin, dia juga pernah melihat anak-anak SMA yang sering ke tempat pekerja seksual di Jakarta buat “main”. Wah jangan dicontoh guys! Apalagi, tertular HIV&AIDS dari tempat-tempat seperti itu tinggi banget peluangnya bro. Soalnya, yang menggunakan pekerja seksual kan itu berbeda-beda. So, pasti ada penyakit yang terbawa dari orang yang “memakainya” kan. Makanya, Rosano nyaranin kita jangan sampai ngelakuin hal-hal yang seperti itu deh.
Bekerja Sama Dengan Sekolah
Biar nggak terjerumus dengan HIV&AIDS, kepala sekolah SMAN 70 Bulungan, Rita Nurmastuti bilang, pihak sekolah, dalam hal ini SMAN 70, selalu memberikan edukasi seperti program diskusi dari Yayasan AIDS Indonesia.
“Biasanya saat mulai tahun ajaran baru, bagi rapot, dan ada event tertentu, kita memberikan edukasi seperti HIV&AIDS ini melalui pihak-pihak yang peduli dengan SMAN 70. Kita sangat terbuka dengan program seperti itu,” ujar Rita.
Selain itu, pihak sekolah juga berkomunikasi dengan orangtua siswa lewat media sosial bro, dan yang paling sering lewat WA. Soalnya, hal itu membuat komunikasi jadi aktif melalui wali kelas dan guru dan siswanya juga terjaga dari perilaku negatif.
“Berkomunikasi dengan orangtua sangat penting buat menjaga anak-anak mereka terhindar dari hal-hal yang negatif. Dan saya juga membagikan nomor ke setiap orangtua,” pungkasnya.
(penulis: Christoforus R)