Sejak ramai-rama membahas jam tambahan sekolah atau sekolah seharian atau full day school yang diusulkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, ternyata ada puluhan ribu orangtua yang tidak setuju dengan wacana tersebut.
Nggak heran situs change.org menampung lebih dari 34.000 tanda tangan orangtua sejak isi petisi dilontarkan orangtua murid. Baca: Full Day School Dipetisi, Apa Sih Isinya?
Meski ada puluhan ribu orangtua ikut dalam petisi Tolak Pendidikan “Full Day School”, pada konferensi pers dengan media, Mendikbud Muhadjir Effendy menanggapi hal tersebut dengan santai.
“Tentu saja ini masih sosialisasi, ini baru kami kasih tahu, (adanya petisi) ini tanda masyarakat kritis. Saya juga senang, kalo ide itu diuji betul. Saya nggak punya beban kok, ini baru ide yang dilontarkan, jangankan 10.000, kalo pun 100.000 akan kami tanpung,” ujarnya Selasa (9/8) lalu.
Menurut Muhadjir, wacana jam tambahan sekolah masih akan terus digodok untuk bisa menngatasi masalah peningkatan pendidikan budi pekerti dan karakter yang ditekankan untuk pendidikan di lever dasar, yaitu sekolah dasar dan pendidikan menengah pertama. Selain itu penambahan jam sekolah yang katanya sampai pukul 3 atau 4 sore itu adalah untuk menjembatani kekosongan antara jam pulang siswa dan orang tua ke rumah.
“Saya akan uji, kira-kira mana yang akan dilanjuti mana yang akan disempurnakan. Saya lakukan ini demi generasi Indonesia yang lebih baik lagi,” katanya lagi.