Full Day School Masih Digodok

Selasa, 09 Agustus 2016 | 04:30
Hai Online

Pelajar Cewek Lebih Suka Ujian Nasional PBT

Masih ingat ramainya pro kontra rencana pemerintah untuk membuat kebijakan yang mengharuskan pelajar seharian berada di sekolah atau full day school,begitulah program itu disebutnya.Ternata di tengah trending topic nomor satu sejakemarn itu, full day school masih dalam tahap pematanagan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih menggodok gagasan penerapan kegiatan bersekolah lima hari dalam sepekan itu. Gagasan mengurangi jumlah hari dari semula enam menjadi lima, terutama untuk menyesuaikan waktu sekolah anak-anak dengan waktu pulang kerja rata-rata masyarakat perkotaan. \

Nah, kelak, jam operasional sekolah akan diperpanjang, tetapi proses pembelajarannya tidak sepenuhnya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Di masyarakat, hal ini diistilahkan full day atau sehari penuh. Ada juga yang menyebutnya ”sekolah seharian”.

Meski baru sebatas gagasan, sejauh ini, baik Presiden Joko Widodo maupun Wakil Presiden Jusuf Kalla, menghargai usulan tersebut. Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan meminta Kemdikbud Muhadjir Effendy untuk terus mematangkannya. Setelah itu baru dibuat proyek percontohan bagaimana pelaksanaan sekolah lima hari itu, untuk melihat tanggapan masyarakat.

”Ini saya juga masih mohon persetujuan dari Presiden. Kemarin, waktu menghadap, beliau sudah sangat mengapresiasi, bahkan memberikan contoh-contoh untuk kepentingan itu. Kemudian Wapres sudah menyetujui, ya nanti kami tinggal menyusun lebih lanjut,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, seusai bertemu Wapres Jusuf Kalla, dkutip dari Kompas, Selasa (9/8).

Menurut Muhadjir, meski masih gagasan, sekolah lima hari itu arahnya sebenarnya lebih untuk menyesuaikan waktu sekolah anak-anak dengan jam kerja mayoritas masyarakat di perkotaan. Ia mencontohkan rata-rata masyarakat di kota pulang kerja sekitar pukul 17.00, sementara anak-anaknya pulang pukul 13.00. Ini memungkinkan ada celah waktu yang membuat anak tidak terawasi orangtua.

Yang jelas, kata Muhadjir, untuk gagasan sekolah lima hari dalam arti waktu pembelajaran siswa diubah dari enam hari jadi lima hari sehari penuh. Namun, dalam proses pembelajarannya, siswa tidak berada di dalam kelas seharian. ”Jadi, tidak sepenuhnya ada di dalam kelas nanti, karena kita tahulah psikologis belajar anak itu, daya tahan anak hanya berapa jam. Tapi, di luar nanti mereka bisa bergembira belajar berbagai macam hal,” katanya.

Wapres menyarankan harus ada semacam proyek percontohan lebih dulu meski model sekolah lima hari sudah banyak dipraktikkan sekolah-sekolah swasta di kota-kota besar.

Nah, penjelasan lebih lanjut dari Mendikbud akan dsampakan pada Selasa siang ini, tungguin ya!

Editor : Hai Online

Baca Lainnya