Gymkhana itu bukan balap biasa, nggak cuma adu kecepatan, kita juga kudu adu kecerdasan dan keseimbangan. Udah gitu, aturan selama balap banyak banget bro. nggak sedikit tuh peserta yang nggak boleh lanjut balap karena didiskualifikasi. Tapi, itu nggak boleh jadi alasan kita untuk mangkir darinya. Soalnya, gymkhana makin ke sini makin rame diperlombakan untuk pelajar. Biar nggak jiper untuk mencobanya, simak dulu nih tips menang dari M Toriq, instruktur balap gymkhana dari Honda Stunt Rider.
1. Hafalin Trek
Ini yang paling penting. Di gymkhana, jalur hanya dibentuk dari susunan cone aja. Udah gitu, tiap cone pasti ada petunjuk rintangannya. Jadi, kalau nggak dihapal baik-baik, kemungkinan salah jalur makin besar.
Biasanya, sebelum kompetisi dimulai, para peserta diajak untuk berjalan kaki menyusuri trek. Nah, itu adalah saatnya untuk menghapal baik-baik. Perhatikan tiap petunjuk yang ada di cone, inget baik-baik kapan kita harus belok kiri dan belok kanan, pahami juga tantangan khusus yang mengharuskan kita berputar mengeliling cone.
“Banyak peserta yang menganggap enteng sesi jalan kaki menyusuri jalur. Padahal itu penting, biar mereka hapal. Hapal trek adalah kuncinya. Mereka yang menang adalah yang menghapal, dan kalau dikasih kesempatan, mencoba treknya dulu sebelum balap,” kata Torik.
2. Jaga Kecepatan
Inget, gymkhana bukan cuma soal kecepatan, bro, tetapi juga kelincahan dan keseimbangan. So ngandelin kecepatan doang nggak bakal bikin lo angkat piala.
Torik mengingatkan, kecepatan itu sangat perlu dijaga. “Jangan sampai kita maksa ngebut padahal jalurnya udah membelok. Kalau ada tikungan ya kita tetap harus ngerem, kalau dipaksain nanti keluar jalur, waktu berkurang, deh.”
3. Berstrategi Sesuai Skill
Menurut Torik, balap gymkhana itu bisa diikuti oleh pembalap lintas genre, mereka yang biasa drag race, freestyle, road race, atau safety riding bisa ikutan juga.
Nah, tiap jenis pembalap pasti punya skill khasnya masing-masing. Di gymkhana, kekhasannya itu bisa jadi strategi.
“Misalnya, kalau udah biasa balap drag ya kebut aja di trek lurus, dan hati-hati di saat slalom,” kata Torik.
4. Manfaatkan Pinalti Jika Kepepet
Di gymkhana, ada sistem pinalti, yaitu ketika pembalap menapakkan kakinya ke jalur dan menyenggol cone. Nah, saat balap, kita bisa aja ketemu sama situasi nggak enak, karena salah ambil posisi belok atau terlalu cepat, misalnya. Nah, kalau udah gitu, jangan sungkan untuk manfaatkan pinalti, menapakkan kaki sekali untuk bisa lanjut menyelesaikan trek dengan lancar, jauh lebih baik dari pada harus jatuh, kan.
“Kaki turun nggak apa-apa, sebagai strategi,” repet Torik
Kabar baiknya, bukan nggak mungkin, lho, walau kena tambahan waktu 3 detik, kita tetap bisa menang.
5. Banyak Doa Biar Hoki
Ini juga nggak kalah penting, bro. Indra Rahmat pemenang Honda Sonic Infastion 2016 kategori pelajar merasakan betul manfaatnya. Soalnya, salah satu faktor penentu kemenangannya adalah keberuntungan. Gimana nggak, dari tujuh peserta yang ikut, enam di antaranya didiskualifikasi, Indra jadi satu-satunya pembalap yang berhasil menyelesaikan trek. Kalau udah gitu, berapapun catatan waktunya, pasti diangkat jadi juara, kan.