Gesits itu singkatan dari Garansindo Electric Scooter-ITS, namun motor listrik asli buatan Indonesia ini bakal siap kalo bekerjasama dengan dua kampus lainnya yaitu UGM dan UNS.
Setelah berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, PT Garansindo Inter Global menambah kekuatan baru dengan dua kampus negeri lain yaitu UGM dan UNS. Upaya ini ditempuh demi mewujudkan rencana lokalisasi 100 persen produksi skuter listrik nasional, Garansindo Electric Scooter-ITS (Gesits).
Saat prototipe Gesits diperkenalkan di Kampus ITS, awal Maret lalu, lokalisasi disebut-sebut sudah mampu mencapai 90 persen. Seluruh komponen sudah bisa dipenuhi para perusahaan pemasok lokal, termasuk sampai kelas Unit Kerja Menengah (UKM). Namun, masih ada satu komponen yang harus impor, yakni baterai.
“Kami sudah mencapai kesepakatan, rencananya Rabu (10/8/2016) kami akan menandatangani nota kesepahaman dengan UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) dan UGM (Universitas Gadjah Mada) sebagai mitra baru untuk Gesits,” kata Muhammad Al Abdullah, Presdir Garansindo Minggu (7/8) malam.
Nota kesepahaman antara Garansindo dengan UNS, kata Memet, panggilan akrab Presdir GArasindo, adalah pada pengembangan baterai lithium untuk Gesits. Produk hasil penelitian ini nantinya akan menggantikan baterai yang pada tahap awal dipasok dari Panasonic.
Recycle Baterai
“Sementara itu, kesepakatan dengan UGM, terkait dengan rencana recycle baterai yang sudah terpakai oleh Gesits,” kata Memet.
UGM, kata Memet, sudah berhasil mampu merekondisi baterai Gesits yang sudah terpakai dari kondisi daya 20 persen, kembali menjadi 95 persen. Kemampuan ini tergolong luar biasa dan sejalan dengan semangat Gesits yang ramah lingkungan.
“Jadi nanti yang memasok baterai baru adalah hasil kerjasama dengan UNS, sedangkan urusan recycle ada pada UGM. (dengan begitu).Semangat Indonesia punya industri otomotif yang 100 persen lokal akan terwujud dengan sendirinya,” kata Memet.
Wah, semangat Indonesia bakal punya motor listrik Gesits dan ramah lingkungan pula!