Tulus Merilis Album Ketiga

Rabu, 03 Agustus 2016 | 10:09
Salman Achmad

Tulus Meluncurkan Album Ketiga Bertajuk Monokrom

Pelantun lagu Sewindu¸ Tulus, merilis album ketiganya pada hari Rabu (3/8) di Kembang Goela, Jakarta Pusat. Sebelumnya, solis ini sudah mengeluarkan beberapa single seperti Pamit dan Ruang Sendiri, sebagai teaser di album terbarunya yang bertajuk Monokrom.

“Monokrom, juga merupakan salah satu lagu yang ada di album ketiga saya. Lagu tersebut menceritakan tentang ucapan terima kasih, yang mana juga menjadi semangat di album ini. Yakni ucapan terima kasih saya kepada semua orang sudah ikut andil, ke dalam kehidupan saya seperti sekarang,” ujar penynyai lahir di Bukittinggi tersebut.

Di album Monokrom ini, Tulus mengakui lebih berusaha berkembang dan cara mengeksplorasi. Salah satu contohnya, dengan menyelipkan beberapa instrument etnik, seperti okulele dan banjo di lagu Ruang Sendiri. Ketotalannya di bidang seni tarik suara ini, juga terlihat dengan menggarap sebagian albumnya di benua biru, Eropa.

“Saya dan manajemen memilih kota Praha, berawal dari sebuah celetukan biasa ketika ngobrol dan ternyata kesampean. Kami pun, memiliki koneksi di sana. Ada 5 lagu yang di album ini, yang dikerjakan di Praha, untuk prosesnya hanya menghabiskan waktu setengah hari,” ungkapnya.

Untuk proses kreatif di album ini, memakan waktu yang cukup lama, karena memakan waktu selama 1,5 tahun. Tulus sendiri mengakui kalau metode penulisan lirik di album Monokrom, merupakan metode baru, yang bekerjasama dengan Ari Renaldi, seorang produser yang pernah ikut andil menggarap beberapa musisi seperti Mocca dan Yura Yunita.

Sebagai lulusan arsitektur, Tulus bercerita bahwa studinya tersebut memiliki ikatan dengan musik. Bahwa banyak orang yang tidak paham bahwa antara arsitek dengan musik memiliki beberapa kesamaan.

“Ketika gua belajar arsitek dulu, ada tiga aspek yang dipelajari yakni keindahan, struktur dan fungsi, itu meruapakan fondasi utama dalam bekerja arsitektur. Semuanya dapat diaplikasikan ke dalam musik, seperti memperhatikan keindahan musiknya, harus mempunya struktur musik yang kuat, dan fungsi musik itu untuk siapa,” Tutup cowok berusia 28 tahun ini.

Tag

Editor : Hai Online