Belum dirilis resmi di Indonesia, Pokemon Go udah diomongin di mana-mana. Selain banyak banget pemain Pokemon Go lokal yang main pakai file apk yang tersebar di internet, game ini juga jadi perbincangan soal isu keamanannya. Bahkan, Badan Intelijen Negara tengah kaji isu keamanan dalam permainan Pokemon Go.
Tenang, kalian nggak usah takut.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan Pokemon Go bukan permainan berbahaya. Dirinya juga sudah dua kali menemui Google Indonesia untuk bicara mengenai pembatasan permainan tersebut.
Maksud pembatasan ini bukanlah soal pemblokiran. Rudiantara hanya meminta Google, yang petanya digunakan sebagai bahan dasar permainan tersebut, supaya nggak memasukkan peta berisi objek-objek vital nasional, yaitu istana negara, kantor polisi, perusahaan listrik negara dan sejenisnya.
“Saya sudah ketemu dengan Google di Jakarta, kemarin. Ini kan permainan milik perusahaan yang jadi bagian mereka (Niantic) dan memakai data pemetaan dari Google Maps. Karena itu saya minta untuk nggak memakai peta objek vital nasional di dalamnya,” terangnya ditemui KompasTekno usai acara Penandatanganan Pembiayaan Bank Mandiri untuk Palapa Ring Paket Barat di Jakarta, Senin (25/7).
"Pokoknya kita menyarankan agar Google menyebar Pokemon ke tempat yang produktif. Seperti museum, lokasi wisata dan banyak lagi lainnya," imbuhnya.
Nggak langgar undang-undang
Pokemon Go juga dijamin nggak bakal diblokir di Indonesia. Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemekominfo, Ismail Cawidu mengatakan, permainan buatan Nintendo itu nggak melanggar ketentuan apa pun. Artinya, nggak perlu dilakukan pemblokiran.
“Dalam game itu nggak ada hal yang melanggar undang-undang atau aturan kita. Karena itu, Kemenkominfo nggak akan memblokir (Pokemon Go),” terang Ismail saat dihubungi KompasTekno, Jumat (15/7).
Kemenkominfo hanya mengimbau agar orang-orang yang memainkan Pokemon Go berhati-hati dan tetap waspada pada situasi sekeliling. Selain itu, sebaiknya nggak memainkan permainan sambil berkendara atau menerobos wilayah pribadi orang lain.
“Saya sudah lihat sendiri (Pokemon Go). Jadi yang penting agar masyarakat nggak menggunakannya sambil berkendara atau (memainkannya) sampai turun ke jalan dan menerobos pekarangan milik orang lain,” pesan Ismail.
Pokemon Go cuma permainan biasa
Pria yang akrab disapa Chief RA ini menolak kalo orang menyebut Pokemon Go nggak aman; dalam arti bisa dimanfaatkan untuk memata-matai objek tertentu. Menurutnya Pokemon Go sama saja dengan permainan biasa, bedanya ini menjadi sangat populer.
Chief RA berpesan buat kita yang memainkan Pokemon Go hanya harus berhati-hati saat memainkan permainan tersebut. Jangan sampai ada orang yang celaka karena mengemudi sambil berusaha menangkap monster.
Selain itu, mesti dipikirkan juga bagaimana caranya agar orang-orang memainkannya pada situasi yang tepat dan nggak mengganggu produktivitas. Misalnya, jangan sampai orang memainkan Pokemon Go saat sedang bekerja atau sedang sekolah.
“Pokemon Go kan sama saja dengan permainan biasa. Kalau soal orang berkendara lalu menabrak karena mencari Pokemon, yang salah itu pemainnya. Kan sejak sebelum ada permainan itu juga sudah ada larangan berkendara sambil main handphone,” ujarnya.
“Saya sempat bicara dengan Profesor Sarlito Wirawan (seorang psikolog), dia juga mengatakan bahwa Pokemon Go ini sedang hype saja tapi pada titik tertentu nanti akan mereda,” pungkas Chief RA.
Oke deh, Chief!