Han River Park pada Minggu (23/5) pagi itu nggak kayak biasanya. Orang-orang masih ramai berdatangan, tapi bedanya kalo biasanya banyak aktivitas fisik di sana, kini mereka hanya diam. Nggak bergerak atau ngapa-ngapain sama sekali.
Jangan buru-buru mikir kalo mereka kesambet. Puluhan orang itu memang lagi ikut "kompetisi nggak ngapa-ngapain." Wah??
Buat kamu yang pemalas, suka berdiam diri ngelamun nggak ngapa-ngapain selama berjam-jam, kompetisi ini memang cocok buat kalian. Di Korea Selatan ini, ada Space Out Competition. Kompetisi ini mewajibkan para pesertanya buat nggak ngapa-ngapain selama satu setengah jam.
Baca Juga: Sabun Bikinan Pelajar SMK di Bali ini Akan Berkompetisi di Korea
Kedengarannya gampang, tapi kenyataannya susah. Banyak kok pesertanya yang gagal. Rata-rata, mereka yang gagal gara-gara tertawa, bergerak, dan terdistraksi akan sesuatu. Yap, kompetisi ini memang menuntut pesertanya untuk nggak melakukan apapun, termasuk berbicara, bergerak, tidur, bahkan ngecek jam.Kompetisi ini sudah digelar sejak dua tahun lalu. Peminatnya pun banyak. Sekitar 2000 orang mendaftar untuk ikut kompetisi tahun ini, tapi hanya 70 yang masuk kriteria. Maklum, hadiahnya lumayan. Sebuah patung emas biksu!
Pencetus kompetisi ini adalah WoopsYang, seorang seniman lokal. Awalnya, ia cuma bikin kompetisi ini sebagai proyek seni, tapi akhirnya malah jadi acara rutin.
"Saya menderita semacam stres, namun merasa resah kalo harus duduk nggak ngapa-ngapain sendirian," ucapnya. "Lalu saya berpikir, kita harus nggak ngapa-ngapain bareng-bareng supaya merasa lebih baik," lanjutnya.
Baca Juga: 5 Film Korea Yang Bisa Bikin Lo Termehek-Mehek
Aman buat kesehatanUntuk memenangkan kompetisi ini, diam selama 90 menit ternyata belum cukup. Peserta juga harus tenang dan merasa nyaman. Jadinya, setiap 15 menit ada petugas kesehatan yang mengecek detak jantung para peserta. Gunanya, buat ngecek kondisi si peserta dan mencari tau siapa yang paling tenang di antara mereka.
Kompetisi ini juga nggak menyiksa para pesertanya. Kalo ada peserta yang terpaksa harus ke kamar kecil atau kehausan, mereka bisa mengangkat kartu-kartu khusus untuk meminta izin kepada juri.
"Saya menganggap acara ini adalah bentuk hiburan saja," aku WoopsYang.
Punya misi keren
Kompetisi nggak ngapa-ngapain ini juga lahir karena stres, kelelahan, dan kecanduan gadget adalah hal-hal yang sering dirasakan warga Korea Selatan. Acara ini berharap para warga Korea Selatan sadar akan pentingnya untuk rileks dan beristirahat.
Nggak heran, kompetisi ini diikuti oleh berbagai macam orang dari penjuru negeri. Termasuk rapper lokal bernama Crush. Gara-gara doi ikutan, banyak wartawan yang meliput acara ini. Kerennya juga, doi jadi juara pertama kompetisi tersebut.
"Saya capek fisik dan mental setelah bikin album," kata rapper yang punya nama asli Shin Hyo-Seob tersebut. "Kompetisi ini saya rekomendasikan buat kalian yang lagi migrain!" ucapnya bangga sambil ngangkat piala.
Lebih dari 80% warga Korea Selatan memiliki smartphone. Dunia digital yang sedang berkembang pesat di sana sering dianggap sebagai masalah serius. Warga Korea menghabiskan lebih dari 4 jam untuk nge-tweet, chat, atau main game. 15% di antara mereka udah terlihat gejala kecanduan.
Kayaknya, kompetisi semacam ini penting juga diadakan di Indonesia. Mau coba bikin?