Menangkap Pesan Kiamat di X-Men: Apocalypse

Rabu, 18 Mei 2016 | 05:15
Hai Online

X-Men: Apocalypse

Siapa yang menangkap pesan hari kiamat, mereka seharusnya tahu makna kelahiran dan kematian, apa itu awal dan akhir kehidupan? Nah, film X-Men Apocalypse mengingatkan dua hal tersebut!

Ngeri memang membayangkan datangnya hari akhir zaman, meski pun kali ini dalam versi para mutan. Meski begitu, tetap saja seri terbaru X-Men kali ini mengangkat konsep yang cukup serius, yaitu tentang “kiamat”.

Kemunculan En Sabah Nur yang dipercaya sebagai mutant pertama di muka Bumi menjadi kabar pembuka bahwa “kiamat” itu akan datang. Lewat sebuah ritual yang melibatkan mekanisme sinar matahari di Mesir, En Sabah Nur yang baru selalu terlahir lagi dan lagi. Itulah cara ia menyambung kehidupan dan memunculkan kekuatan yang lebih baru yang menjamin keabadiannya.

Kekuatan yang terus dimunculkan selama berabad-abad itu pun menjadi bekal bahwasannya En Sabah Nur berhak mengakui dirinya sebagai “Dewa” alias “Tuhan” yang berwenang atas segala kehidupan, terlebih untuk kaum mutan. Ia beranggapan kalo non-mutan apalagi yang punya kekuatan adalah “dewa palsu” yang tersesat. Sebagaimana konsep Tuhan yang dipahaminya, ia seakan ingin membinasakan domba-domba yang tersesat sehingga Bumi harus dibersihkan!

"Segala sesuatu yang mereka telah bangun, kita akan bakar, dan dari abu dunia mereka kita akan membangun yang lebih baik,” ucapnya seperti dalam trailer.

Sayang, beberapa rakyat Mesir tidak bisa menerima hal itu, mereka berusaha menggagalkan ritual tersebut, bahkan Piramida tempat dimana En Sabah Nur dan para mutan melakukan doa ritual diruntuhkan sehingga mereka pun tenggelam. Namun, takdir berkata lain, hari kebangkitan itu tetap datang.

Seperti kiamat dalam konsep alkitab, mereka percaya akan datangnya The Four Horsemen of Apocalypse. Dimana dalam Kitab Perjanjian Lama, disebutkan bahwa bakal muncul empat hal yaitu “penaklukkan”, “perang”, “paceklik”, dan “kematian”. Empat hal tersebut digambarkan sebagai empat penunggang kuda. Disitulah En Sabah Nur “merekruit” mutan dan memperdalam kekuatan dariMagneto, Psylocke, Storm, dan Angel sebagai pengikutnya.

Lalu para mutant di sekolah Professor X menyadari hari kebangkitan itu, mereka jadi bertanya-tanya, benarkah konsep kiamat yang dipercaya En Sabah Nur itu bisa membawa kedamaian baru di muka bumi?

Haruskah mereka ikut pemahaman Sabah yang juga bilang “only the strong will survive” sehingga kehancuran yang dibuatnya akan hanya menyisakan orang-orang /mutant terkuat untuk membangun peradaban baru lagi? Atau justru para X-Men melawan pemahamantersebut sehingga menolak kiamat dan berperang melawan “Tuhan” dan 4 pengikutnya yang kuat?

Siapapun yang nanti menang, mereka adalah yang benar-benar menangkap pesan kiamat dan membuktikan bahwa kebenaran itu nyata. Bahwa setiap kelahiran akan disusul kematian serta awalan selalu punya akhiran.

Tag

Editor : Hai Online