“Remaja adalah Remaja” Seperti Apa Yang Diwasiatkan Fuad Hassan

Senin, 02 Mei 2016 | 10:00
Hai Online

Fuad Hassan

Catatan ini merupakan kenangan almarhum Fuad Hassan, Mendikbud ke-18 di Era Soeharto. Teori Biola, katanya telah meredakan kenakalan Pak Menteri sehingga beliau pada hari pendidikan telah memberikan wasiat penting ini buat remaja.

Terhitung sudah dua kali kami bertemu muka dengan Pak Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Jokowi.

Bukan tanpa sebab, kepedulian pada pendidikan dan remaja adalah dua hal yang menyebabkan majalah kesayangan kamu ini terus mendapat dukungan dari pemerintah. Dalam setiap pertemuan, kami dan pak Anies kerap mendiskusikan perkembangan dunia remaja dan berbagai permasalahan yang menyertai untuk dicarikan solusi penanganannya.

Ya, kedekatan HAI dengan pihak pemerintah memang terus terjalin pada setiap pergantian jajaran menteri. Pun, pada saat Pak Fuad Hassan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1985-1993.

Pak Menteri masa pemerintahan Soeharto yang sudah meninggal pada tanggal 7 Desember 2007 itu menyisakan kenangan saat HAI menjumpainya di kantor beliau. Penampilannya yang selalu rapih, gesit dan jernih dalam penjelasan berbagai persoalan mengenai dunia pendidikan adalah kesan yang tak pernah terlupakan.

Sudah 31 tahun lalu, saat HAI bersua dengan Pak Fuad di Senayan nampak terlihat lelah, suaranya seperti sudah mau habis. Tapi sore itu beliau masih sanggup menjawab beberapa pertanyaan dan malah sempat menuliskan sebuah puisi buat pembaca HAI.

Teori Biola?

Saat menjawab pertanyaan dari HAI, pak Fuad menceritakan pengalamannya ketika remaja. Tak malu-malu beliau pun pernah mengalamai masa-masa nakal, seperti bolos dari sekolah, sering mencuri buah dan makan di restoran tidak bayar.

Kenakalannya tak sampai berkelahi antar kawan. Namun, kenakalannya itu terus menyusut semenjak belajar biola dan bergaul dengan para musisi Radio Orkes Surakarta yang usianya jauh di atas. Dari pergaulan tersebut pak fuad banyak mendengar dari percakapan mereka yang berkenaan dengan falsafah hidup.

Hampir dapat disimpulkan bahwa masa belajar biola sangat besar dampaknya terhadap proses pendewasaan seorang Fuad.

Remaja adalah Remaja

Pesan Pak Fuad bahwa remaja adalah remaja. Selain masa itu ditentukan oleh ukuran usia dengan ciri pertumbuhan fisik yang khas. Remaja adalah taraf perkembangan menjelang kedewasaan dengan segala konsekuensinya. Presepsi orang dewasa tentang remaja ikut menentukan perilaku para remaja.

Demikian pula presepi remaja tentang dunia dewasa. Kesenjangan dalam hal ini bisa menggelisahkan kaum remaja. Dan kegelisahaan itu pada gilirannya bisa mengakibatkan disorientasi pada pandangan kaum remaja.

Makanya, kalau bertanya bagaimana harusnya dan baiknya menjalani masa remaja mesti dikaitkan pada keseluruhan kondisi nyata yang menjadi irisan dunia remaja seperti lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan sebaya dan kondisi sosial luasnya.

Segala yang membudaya dalam ketiga lingkungan itu punya dampak terhadap jiwa remaja. Di daerah kota-kota besar dengan tempo hidup yang tinggi serta berbagai gaya yang tersaji tidaklah mudah untuk memelihara keserasian antara lingkungan-lingkungan tadi.

Laksana Rajawali

Karena itu, jangan pernah menilai dunia remaja dengan pesimisme. Satu dua tiga keonaran yang dibuat remaja tidak perlu menjadi alasan untuk pukul rata menilai remaja pada umumnya.

Remaja Indonesia juga mesti menunjukan prestasinya di bidang olahraga, karya seni dan kegiatan ilmiah.

Untuk memulai prestasi itu harus diawali dengan tekad yang kuat. Sejauh jauhnya perjalanan menuju prestasi itu tetap harus dimulai dengan langkah pertma.

Nah, pesan pak Fuad itu moga bisa memecut semangat kamu agar terus bergelora menggapai cita. Remaja harus seperti burung Rajawali, karena hanya Rajawali yang berani terbang tinggi walaupun sendiri. (*HAIfile/Edi)

Editor : Hai Online

Baca Lainnya