Seringkali kita ketemu orang-orang yang bilang kalau mereka udah lihai mengendarai kendaraan bermotor. Padahal, sekedar jago aja nggak cukup untuk menunjang keselamatan berkendara di jalan raya. Alasannya, selamat atau safety mengendarai kendaraan itu nggak cuma diukur dari skill yang kita punya, tapi juga bagaimana mindset kita ketika “berselancar” di jalan raya.
Nah, ngomong-ngomong soal safety berkendara di jalan raya, ternyata ada nih sebuah profesi yang konsentrasi banget buat membekali para pengendara di jalan raya. Nama pekerjaannya, Road Safety Consultant and Defensive Driving. Apaan tuh?
“Suatu program mindset, behavior, pola pikir, attitude, serta perilaku yang berbasis keselamatan. Jadi mengenai mindset, lebih kepada pola pikir, referensi-referensi guidance yang bisa menjadikan manual ketika mereka berinteraksi pada pekerjaan mengemudi,” jelas Jusri Pulubuhu selaku HSE & Training Director JDDC Crash Free International saat di temui di kantornya di bilangan Pondok Indah, Jakarta, pada Rabu (13/4).
Bukan hanya itu, menurut Jusri, inti pekerjaan ini juga membuat sistem keselamatan di jalan sampai menyosialisasikan bagaimana mengerti aturan-aturan di jalan, melatih bagaimana masyarakat yang sudah bisa membawa kendaraan bermotor menjadi lebih baik dalam mengoperasikan kendaraan bermotor. Bahkan, nggak jarang mereka bertindak sebagai saksi ahli atau sebagai konsultan di berbagai investigasi kecelakaankecelakaan lalu lintas.
Berangkat dari keselamatan pengendara kendaraan bermotor pulalah, perusahaan yang bergerak di bidang keselamatan berkendara ini dibuat. Apalagi mengingat kematian yang diakibatkan dari kecelakaan merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia.
“Sebenernya yang dibutuhkan adalah pelajaran-pelajaran tentang bagaimana mengantisipasi bahaya di jalan raya. Sementara orang mengatakan bahwa itu adalah technical skill. Ternyata setelah membaca buku, yang dipelajari adalah defensive driving,” ujar pria yang mengawali pekerjaan ini sejak tahun 1984.
Eits, penasaran gimana detail artikel Safety Driver Trainer ini? Jangan sampai nggak beli majalah HAI edisi 17 yang terbit Senin (25/4) ini. Semua bakal dikupas secara tuntas di majalah. Yuk, siap-siap beli!