The Jungle Book, Kisah Seru Interaksi Anak Manusia Dengan Penghuni Rimba

Selasa, 12 April 2016 | 06:27
Hai Online

Begini cara Mowgli berinteraksi sama 'nyokapnya'.

Kalau beberapa bulan lalu kita sempat disuguhkan beragam pesan nancep yang tersirat di film Zootopia, yakni soal stereotype dan soal pentingnya buat pede dengan kemampuan diri sendiri, maka di film The Jungle Book, kita akan mendapatkan sesuatu yang beda lagi, nih.

Yap! Film yang bercerita soal anak kecil yang tumbuh di tengah kawanan serigala di dalam hutan ini emang punya pesan tersirat yang cukup ngena. Lo nggak boleh takut untuk jadi diri sendiri, dan harus berani melawan rasa takut yang ada di dalam diri lo. Ah, mantap!

Sebabnya, Mowgli (Neel Sethi), bocah kecil yang dimaksud itu, dibesarkan oleh Raksha (Lupita Nyong’o) dan Akela (Giancarlo Esposito) yang nggak lain adalah serigala. Tentu, Mowgli nggak dididik dengan cara orang tua manusia mendidik anaknya, melainkan ia dididik dengan cara dan gaya hidup serigala. Doi kudu bisa lari dan menyerang binatang lain setangguh serigala, pun bermain-main dengan anak serigala.

Lantas, sebuah masalah mendatangi anak kecil ini tatkala ada seekor harimau jahat bernama Shere Khan (Idris Elba) yang nggak mau ada manusia di tengah kehidupan hutan. Mowgli diusir dan disuruh pergi jauh-jauh. Sialnya, nggak cukup cuma dengan diusir, Shere Khan juga maunya Mowgli musnah dari muka bumi. Ckckck, jahat ye?

Selanjutnya, perjalanan Mowgli menuju desa manusia dengan ditemani oleh sahabatnya Bagheera (Ben Kingsley) dan beruang bernama Baloo (Bill Murray) membuat Mowgli justru menemukan satu fakta baru. Bahwasannya, Mowgli harusnya bisa menjadi dirinya sendiri, sebagai manusia, bukan serigala, meski terjebak di kehidupan tengah hutan. Ia pun nggak seharusnya pergi gitu aja ke desa manusia demi menemukan kawanannya, tapi dia juga bisa, kok, tumbuh di tengah-tengah keberlangsungan hidup berbagai binatang di dalam hutan. Alih-alih beranjak dan tinggal bersama manusia, Mowgli memutuskan untuk kembali dan melawan Shere Khan *ups, ini nggak spoiler kan?

Dibumbui oleh kesan haru dan juga seru, film ini nggak terlalu berat untuk kita konsumsi kok. Nggak bikin mikir, apalagi bikin kening berkerut. Yang ada, nih, film ini justru menghibur dengan visualnya yang merupakan gabungan dari teknik CGI (computer-generated imagery, RED) dan juga live-action performance. Sehingga, bikin kita ngerasa kalau semua yang terjadi di dalam film ini ya emang beneran nyata. Semua binatang di dalam sini pun bisa ngomong dan pesan-pesannya bahkan, sangat humanis.

Beruang yang terkenal jahat di dunia nyata, misalnya, di sini ditampilkan dengan sifat bebas dan juga baik sama Mowgli. Bahkan Baloo, sang beruang itu bilang, “Kalau ada sesuatu yang terjadi sama anak ini, gue nggak bakal mungkin maafin diri gue sendiri.” Dialog yang menyentil, dan menyiratkan kalau interaksi manusia dengan binatang pun bisa berjalan harmonis.

Adegan yang bikin ketawa juga nggak minim. Misalnya, ketika Baloo yang berbadan tambun, tetap berusaha memanjat tebing demi menyelamatkan Mowgli. Padahal ya, itu kan susah banget… Perlu usaha keras biar dia bisa menahan keseimbangan dan nggak terjatuh.

Well, pada akhirnya, film garapan Jon Favreau yang diproduksi Disney ini tetap menghadirkan unsur khasnya, yaitu visual yang memukau dan jalan cerita yang apik. Ya, meski nggak bisa dipungkiri, ada beberapa bagian cerita yang berjalan lambat dan bikin males ngikutin dialognya, tapi overall film ini bisa diterima semua kalangan dan enak buat ditonton. Apalagi, akting Neel Sethi sebagai satu-satunya aktor yang ‘muncul’ di dalam film ini sangat patut diapresiasi karena kelihaiannya memerankan Mowgli. Dapet banget!

Yaaa, jadi nih, mumpung filmnya masih ada di bioskop, lo bisa banget segera ajak adik-adik atau keluarga lo nonton. Jangan cuma ajak pacar atau gebetan aja. Eh, emang punya? Hehehe…

Editor : Hai Online