Banyak yang setuju kalau ujian nasional tahun 2016 berlangsung jauh lebih santai. Nggak cuma karena UN bukan jadi satu-satunya syarat kelulusan, tetapi juga karena tahun ini ujian nggak menggunakan pengawas independen. Ya, petugas sekolah dan sejumlah guru bantu peserta jawab soal UN. .
Hal ini disambut baik oleh para siswa. Mutia dari sebuah SMA negeri di Jakarta Selatan misalnya, dia dan teman-temannya nggak lagi tegang menghadapi ujian. "Karena ngerasa deket sama pengawasnya jadi nggak tegang, sih," akunya. Saking santainya, ujian nasional pun berasa kayak ujian sehari-hari.
Keuntungan tambahan bisa didapat peserta, yaitu ketika pengawas ujiannya selow dan nggak tegaan ngeliat para peserta kesusahan ngerjain soal.
"Di sekolah gue UN-nya kayak try out aja sih. Berisik terus malah. Pada nanya satu sama lain," lanjut Mutia yang saat itu ngerasa beruntung dapet pengawas yang selow.
Radit (nama samaran), dari sebuah SMA negeri di Jakarta Barat cerita, kalau saat UN kemarin, sempat ada guru yang ngasih jatah jawaban.
"Tiap peserta dikasih jatah satu jawaban. Kalau gue sih tadi pura-pura ngerasa kesusahan gitu ngerjain soalnya, terus gurunya ngeliat, dia ngasih tau deh jawaban yang benernya. Hehehe," cerita Radit kepada HAI
Tapi, tentu, bisa dapet guru pengawas yang kayak gitu nggak dialami semua peserta. Ada juga yang ngerasa apes karena pengawasnya killer.
"10 menit terakhir gue dipantekin (diawasi) terus sama pengawas, hape yang udah gue dudukin jadi nggak bisa gue ambil," cerita Ujang (nama samaran), teman satu sekolahnya Radit, saat ia baru menyelesaikan ujiannya.
Kalau di sekolah lo, pengawas UN-nya gimana?