Astronaut Amerika Serikat, Scott Kelly belum lama ini balik kebumi, dan secara ajaib, dia jadi tambah tinggi 2 inci (5 centimeters) dan mukanya jadi lebih awet muda. Kok bisa sih?
Jadi, setelah menghabiskan waktu setahun atau tepatnya 340 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ternyata tubuh manusia akan bisa mengalami perubahan. Perubahan ini bukan keajaiban, sebab para astronaut biasanya sudah memperkirakan kejadian alami tersebut.
“Pertumbuhan tersebut sudah diperkirakan. Astronot akan bertambah tinggi di luar angkasa karena tulang belakang memanjang,” ujar astronom NASA, Jeff William dikutip dari Natgeo yang dilansir dari CNN.
Namun, kata William, perubahan itu hanya terjadi dalam sementara. Pasalnya setelah di bumi, tinggi astronaut akan kembali seperti semula. Yahh!
“Ya, tidak lama setelah di Bumi, tinggi mereka akan kembali seperti sebelum penerbangan,” tambahnya.\
Pengaruh Gravitasi?
Fenomena bertambah tingginya tubuh astronaut sebenanrya sudah diketahui sejak 20-an tahun yang lalu, makanya kapsul pesawat dan baju buat astronaut biasanya didesainlebih dengan memberikan ruang untuk pertumbuhan badannya. Alasannya karena tidak adanya atau berkurangnya efek gravitasi. Seperti yang diketahui, tulang belakang manusia berupa ruas-ruas tulang yang saling berhubungan. Nah, diantara ruas-ruas tulang tersebut terdapat lapisan yang tipis yang jika tertarik gaya gravitasi ketebalannya akan menipis. Nah, berbeda dengan astronaut yang ada di luar angkasa, mereka tidak terpengaruh gravitasi bumi jadilah lapisan (sekat) antar tulang belakangnya menjadi lebih jauh. Inilah yang menyebabkan astronot menjadi lebih tinggi setelah misi di luar angkasa. Contoh lain menjadi lebih tinggi karena pengaruh gravitasi juga bisa dilakukan di bumi. Cobalah mengukur tinggi badan kamu saat berdiri, dibandingkan dengan saat kita tidur terlentang di atas kasur matras. Jika diukur secara teliti, rata-rata tinggi orang dewasa akan lebih panjang 0,5 inch saat tidur daripada saat berdiri.