Pada Maret 2016, HTM merayakan Air Max. Yang mana Niketelah menambahkan dimensi terbaru untuk sebuah lini kolaborasi yang sukar dipahami tetapi memiliki nilai yang sangat tinggi.
Nah, Untuk pertama kalinya, Hiroshi Fujiwara, Tinker Hatfield dan Mark Parker menciptakan model yang mencerminkan kontribusi masing-masing pada kemitraan yang sudah lama berdiri. Untuk awalnya, Fujiwara membenahi Nike Air Max LD-Zero H.
Di saat itu Fujimaramelihat kembali arsip Air Max kemudian iaingin membuat sesuatu yang merefleksikan gaya klasik yang diminati orang.Proses itu adalah,tentang membawa kembali masa lalu ke masa kini.
Hiroshi Fujiwara memang sukasekali melihat-lihat arsip Nike. Dalam kunjungan terakhir ia berujar "saya berkesempatan untuk melihat kembali Nike Boston, versi sebelum LD-1000 dansaya berpikir akan lebih menarik jika menggabungkan siluetnya dengan teknologi terbaru saat ini di mana kinerja teknologinya sangat luar biasa, jadi saya gabungkan bagian atas Boston dengan sol/tapak dari Air Max 2014" Ujar Fujimara.
Tentang estetikanya "Saya bereksperimen dengan bahan-bahan lainnya sebelum menentukan memakai bahan nylon dan suede. Bahan tersebut, diaplikasikan dengan warna biru yang akhirnyamemberikan estetika yang klasik untuk sepatunya" ujar Fujiwara.
Nike Air Max LD-Zero H hadir 19 Maret kemarin dinike.com/airmax.