Demo Pengemudi Taksi Berlanjut Bentrokan, Bikin Pelajar Susah Pulang

Selasa, 22 Maret 2016 | 09:58
Hai Online

Dampak Kisruh Blue Bird dan Gojek Bagi Pelajar

Buntut demo pengemudi taksi yang berlanjut dengan bentrokan, membuat sebagian pelajar di Jakarta dan sekitarnya kesulitan mencari angkutan untuk pulang. Angkutan umum berbasis aplikasi yang biasa mereka pakai mendadak sepi pengemudi. Soalnya, gara-gara demo supir taksi tadi, akhirnya merembet jadi aksi sweeping para driver driver angkutan berbasis aplikasi. Dan efeknya, baru dirasakan para pelajar ketika pulang sekolah.

Sejumlah pelajar di SMA Ricci II Tangerang Selatan misalnya. Mereka langsung kebingungan pas pulang sekolah. Soalnya ketika mereka pingin order Gojek lewat aplikasi, nggak ada driver sama sekali di maps. Kalau pun ada, itu cuma sedikit tapi nggak ada yang menerima orderan. Menurut cerita Olivia Agugustine, kebanyakan teman-teman di sekolahnya emang hampir selalu menggunakan jasa Gojek.

“Aku baru tahu kalau hari ini Blue Bird sama Gojek lagi kisruh. Ini aku baru keluar gerbang sekolah, terus temen-temen aku susah gitu mau pulang karena nggak ada yang berani pesen Gojek dan pada takut,” kata cewek yang hampir setiap minggu naik Gojek ini,” kata Olibia yang hampir setiap minggu order jasa Gojek ini.

Kekhawatiran juga dirasakan oleh Cynthia Handiwijaya warga SMAK 4 Penabur, Jakarta, cewek ini juga mengaku belum berani untuk memakai jasa Gojek untuk beberapa hari ini. Ketakutannya nih lantaran dia mendengar kabar ada bentrok Gojek dan taksi, serta angkot di daerah mall Taman Anggrek.

“Tadi temen aku pesen Gojek, terus nggak nemu-nemu driver. Nah, dari situ baru tahu kalau ternyata lagi ada masalah. Jadi bingung nih, padahal aku suka pakai Gojek. Tapi kalau denger kejadian ini aku jadi takut, tapi kalau emang kepepet mungkin bakal nekat pesen. Lihat situasi sampai benar-benar aman juga,” kata cewek yang mengaku nggak setuju kalau jasa Gojek ditutup ini.

Belum lagi Hadyan Falah dari SMA Dian Didaktika yang mengaku menyaksikan bakar-bakar ban oleh taksi Blue Bird. Untungnya hari ini Hadyan memilih naik ojek tradisional yang ada di pangkalan deket rumahnya.

“Iya, tadi ada bakar-bakaran ban mobil dari supir-supir taksi. Untuknya gue naik ojek pangkalan. Jadi damai-damai aja deh. Ojek pangkalan juga damai-damai aja, haha,” ujarnya Hadyan.

Kebingungan dan ketakutan temen-temen kita ini mungkin emang wajar. Soalnya keseharian mereka udah hampir sering menggunakan jasa Gojek ini. Alasannya karena harganya yang murah dan waktu tempuhnya yang cepet kalau mau kemana-mana. Belum lagi kita bisa order makanan atau antar-jemput barang ketika dibutuhkan.

“Gojek itu kan online jadi lebih praktis aja kalau mau nyari tranpsortasi. Semenjak ada Gojek emang aku cukup sering pakai jasanya karena lebih praktis. Praktis bukan cuma nyari transportasinya, tapi kalau ngambil barang yang ketinggalan jadi gampang aja. Udah gitu tarifnya juga murah. Pokoknya cocok buat anak sekolahan,” ucap Natasha Abigael yang pernah jadi Cewek Hai 2015 ini.

“Kalau menurut aku sih taksi dan Gojek nggak seharusnya berantem. Soalnya kan mereka dua jenis kendaraan yang berbeda. Taksi itu mobil, ojek itu motor. Jadi tergantung kebutuhan costumernya mau naik motor atau mobil. Kalau lagi kepepet mungkin costumer bakal milih Gojek, karena cepet. Tapi kalau buat anak sekolahan emang karena cepet dan pas di kantor, hehehe,” ucap Olivia.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya