Wa’alaikumussalam Paris? Siapanya Assalamu’alaikum Beijing Tuh??

Kamis, 17 Maret 2016 | 12:33
Afra Augesti

Salah satu adegan dalam Wa'alaikumussalam Paris.

Kali pertama denger judul film Wa’alaikumussalam Paris, yang terlintas di pikiran kamu seketika apa sih?? Pasti film ini “adik” dari Assalamu’alaikum Beijing (AB) deh.

Well, big no. Singkirin deh semua pertanyaan itu. Walaupun berada dalam satu rumah produksi, yaitu Maxima Pictures, Wa’alaikumussalam Paris (WP) bukan sekuel atau punya hubungan dengan AB. WP bener-bener pure hasil karya sang sutradara Benni Setiawan yang ternyata skripnya juga ditulis sendiri olehnya.

“Ini memang versi salam-salaman, dalam arti kata religi tapi versi salam,” ujar produser WP, Ody Mulya Hidayat, dijumpai di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/3).Berhubung nggak ada hubungannya, jadi jangan berpikir kalo jalan cerita WP akan sama dengan AB. Karena WP mengambil genre komedi romantis yang bakal bikin kita ketawa-tawa. Berubung jalan ceritanya baru, penokohannya juga baru. WP menjual kecantikan Velove Vexia yang berpasangan dengan Nino Fernandez.

Film ini berkisah tentang Itje (Velove), gadis asal desa Bojong yang berharap besar hidupnya berubah drastis setelah menikah dengan pria Perancis bernama Clement (Nino). Begitu juga orang tua Itje yang selalu pamer pada tetangganya kalau Itje menikah dengan orang kaya dan akan tinggal di Paris.

Tapi apa yang Itje harapkan jauh dari kenyataan. Itje dibawa ke sebuah desa terpencil di selatan kota Bordeaux, di perkebunan anggur dan tinggal di rumah yang ada di hutan dan jauh dari pusat keramaian.

Terang saja Itje kecewa dan protes pada suaminya yang biasa dipanggil Emen oleh Itje. Malapetaka lain, di sana tak ada sinyal internet dan telepon. Itje yang tak bisa lepas dari gadget dan sosial media jadi tersiksa. Setiap hari Itje hanya marah-marah, meminta Emen membawanya ke Paris untuk shopping dan selfie di tempat wisata.

Clement berjanji akan membawa Itje ke Paris setelah panen anggur, Itje akhirnya mau menunggu. Saat musim panen akan tiba, datang lah pemuda Indonesia bernama Dadang yang akan bekerja sebagai pemetik anggur di kebun milik Clement.

Kehadiran Dadang membuat Itje senang karena ada yang bisa diajak ngobrol. Itje juga meminta Dadang mengajari suaminya- yang mualaf -sholat dan mengaji. Tapi kehadiran Dadang (Tanta Ginting) dan Camille (Astrid Roos), mantan pacar Clement, membuat rumah tangga Clement dan Itje mendapat masalah.

Kalo penasaran kayak apa look film ini coba tengok dulu trailernya

Tag

Editor : Hai Online