Mata Rio Haryanto selalu berkaca-kaca kalau sudah mendengar lagu Indonesia Raya, apalagi kalau dikumandangkan di arena balapan sementara dirinya berada di podium urutan pertama.Rio selaluingin terus mendengar nyanyian itu dan tentu saja membanggakan nama Indonesia. Tiga kali di urutan pertama di ajang GP2 series, Rio selalu merasakan hal yang sama.Terakhir kali berada di podium dan mengibarkan bendera merah putih di Silverstone, Inggris Riomenitikan air mata. Bukan karena merasa puas telah menuai prestasinya, namun ia cuma merasa bahwa mimpinya sudah dekat, yaitu balapan di Formula One. Ya, dia mulai yakin kalau peluang Rio Haryanto di F1 mulai terkuak.
"It's start for below formula one. Kalau saya masuk ke sana (F1), ini bagus untuk sejarah indonesia," ucapnya bersemangat ingin jadi orang Indonesia pertama yang turun ke balapan jet darat dunia.
Meski beberapa kali menuai prestasi gemilang dan membanggakan nama Indonesia, Rio selalu merasa dukungan pemerintah masih setengah-setengah, namun dia nggak memikirkan itu.Justru dalam benaknya dia cuma mau fokus membanggakan nama bangsa ini.
"Tidak mudah memang, namunsaya cuma memikirkan apa yang bisa saya beri untuk negeri ini bukan sebaliknya," ucapnya tegar.
Kini, seperti apa yang diucapkan Rio tentangmimpi besarnya menjadi pebalap F1tercapai. Sebentar lagi,debut Rio Haryanto di Grand Prix Australia, Minggu (20/3) akan dimulai. Tentu kabar ini membuat Indonesia bangga, bahkan sebelum babak kualifkasidimulai. Ajang F1 kaliini bakal menjaditontonan yang ditunggu banyak orang. Tidak sedikit harapan yang muncul dari kehadiran pebalap asal Surakarta ini terhadap kemeriahan ajang Formula One (F1) musim 2016.
Tapi, membicarakan peluang Rio Haryanto di F1 juga terlalu dini. Pasalnya, Rio baru saja tahu gimana sensasi duduk di kursi mobil F1. Kesempatan itupun hasil manuver Rio menjadipay driver untuk tim Manor Racing. Tim yang telahmeresmikannya sebagai salah satu pebalap F1 musim ini.
Apa sih sebenarnya pay driver itu?
Pay driver adalah pebalap yang bersedia untuk ikut balapan tanpa dibayar, sekaligus membawa sejumlah sponsor untuk mengamankan posisinya di belakang cockpit.Fenomena pay driver bukan hal yang tabu buat dunia balapan mobil. Selain di F1, pay driver ada di semua ajang balap. Baik itu GP2 Series, Formula 3, NASCAR Xfinity Series, dan the Firestone Indy Lights. Namun, keikutsertaan pebalap sebagai pay driver bukan hanya ditentukan oleh sejumlah uang. Tapi juga potensi prestasi yang mungkin diukirnya.
Saat ini, Rio Haryanto yang sudah resmi masuk ke dalam list pebalap F1harus membuktikan kemampuannya mengendalikan mesin mobil MRT05 Nomor 88 andalannya di lintasan sirkuit. Hal yang sudah diimpikannya sejak kecil. Berlaga di kompetisi jet darat paling prestisius di dunia: Formula 1. Dan, Albert Park Melbourne jadi lintasan pertama yang harus dijajalnya.
Tapi, bakal sebesar apa peluang Rio Haryanto di F1, 2016?