Sebuah janur kuning melengkung tepat di depan pintu gerbang Beatspace, studio musik sekaligus basecamp dari salah satu grup pop punk paling berpengaruh di Indonesia, Pee Wee Gaskins. Sabtu (5/3) pagi itu, waktu telah menunjukkan tepat pukul 10.00 WIB, ketika HAI menginjakan kaki di studio yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, itu.
“Tadi pagi gue kaget banget kaya ada bunyi tembakan gitu,” kata Aldy, sesaat sebelum rombongan Pee Wee Gaskins meluncur ke venue.
“Itu bunyi petasan kali waktu penyambutan (acara kawinan),” saut salah satu kru Pee Wee Gaskins.
Yap, salah satu rumah tetangga Beatspace sepertinya memang baru aja melaksanakan hajatan pernikahan, karena kebetulan lokasi Beatspace ada di pinggir jalan, maka sang janur kuning pun harus dipajang di depan Beatspace.
Sesaat kemudian, Elf yang bertugas untuk menjemput rombongan Pee Wee Gaskins dan HAI mulai melaju menembus kemacetan di sekitaran Jakarta Selatan untuk menuju kawasan ICE, BSD, Tangerang Selatan, tempat berlangsungnya tugas Pee Wee Gaskins sebagai opening act aksi dari grup pop punk “wangi” asal Australia, yang namanya sedang meroket, 5 Seconds of Summer a.k.a 5 SOS.
Sebelum berangkat, selain Aldy (Drum) yang hampir setiap hari “jaga kandang” di Beatspace, udah ada Sansan (vokal/gitar), Dochi (bas), Omo (synth), dan sejumlah tim produksi yang akan “mengawal” Pee Wee Gaskins hari itu, mulai dari Rino, Nadya,Bankoe, Aduy,Amir, Rako, Abbot, dan Tata berangkat bersama HAI dari BeatSpace. Sedangkan Ayi (gitar) dan Pras salah satu kru langsung menuju venue.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 60 menit, rombongan telah sampai di Hotel Santika, BSD, tempat rombongan beristirahat sejenak sebelum show di mulai. Kebetulan, hotel Santika berada persis di sebelah ICE.
Nah, dalam kesempatan eksklusif ini, HAIberikan3 faktakonser 5 Seconds of Summer yangbertajuk “Sounds Live Feels Live” bersama Pee Wee Gaskins.