Sabun Bikinan Pelajar SMK di Bali ini Akan Berkompetisi di Korea

Jumat, 04 Maret 2016 | 04:46
Rizki Ramadan

Salmanita R. A Gautama, siswi SMKN 4 Denpasar, CEO student company pembuat sabun buah

Sabun bikinan pelajar SMK di Bali ini, awalnya bisa laku sebanyak 200-500 buah. Kini, setelah setahun dikembangkan dan dipasarkan, tiap minggunya bisa 500 buah yang laku, sejumlah hotel langganan membelinya. Perkenalkan, Balitural, sebuah sabun mandi yang kaya akan kandungan buah, buatan student company bernama 4DEM dari SMKN 4 Denpasar.

“Kami punya tiga macam sabun, sabun cair seharga Rp 10.000; sabun padat Rp 10.000; dan sabun untuk hotel seharga Rp 1.500. Produk ini 90% kandungannya berasal dari buah naga, anggur, wortel, stroberi, dan lidah buaya,” kata Salmanita R. A Gautama atau Sasha, siswa kelas XI jurusan Perhotelan, yang menjadi Presiden Direkturnya 4DEM.

Yap, salah satu nilai dari produk ini adalah kandungan buah-buahannya diperoleh dari petani-petani lokal di Bali. Jadi, nggak cuma bisnis doang yang dikedepankan, melainkan juga sisi sosialnya.

Terasa sangat profesional kan gerakan bisnis pelajar SMA ini. Nggak heran sih, perusahaan yang terdiri dari 20 siswa ini emang dibentuk demi mengikuti kompetisi Youth Enterpreneur Intitiative gagasan organisasi Prestasi Junior bermitra dengan program corporate social responsibilty-nya Citibank. Karena terpilih menjadi pemenang, 4DEM juga dibimbing dan dilatih para ahli.

Balitural, sabun buah bikinan pelajar SMKn 4 Denpasar
Bukan Bisnis Main-Main.

Tentu, untuk bisa sesukses sekarang ini, banyak perjuangan yang dilakukan Sasha dan gengnya. Awalnya, produk ini muncul karena salah satu anggota punya keluarga yang memiliki pabrik sabun. Lalu, muncullah ide untuk membuat sabun dengan kandungan buah.

“Tantenya itu biasa bikin sabun spa, sabun polos. Kami kembangin menjadi berbagai varian. Saat itu kami rutin riset di Internet, survei ke BPOM, dan cari-cari bahan yang aman buat sabun,” cerita Sasha. Tentu, mereka juga mencari petani buah yang bisa diajak kerja sama.

Urusan jualan juga mereka lalui dengan “berdarah-darah”. Awalnya, 4DEM coba nawarin secara langsung ke teman-teman, buka sistem preorder, hingga nawarin ke bule-bule di pantai. Langsung laku? Tentu nggak.

“Banyak yang khawatir sama kandungan sabunnya. Akhirnya untuk meyakinkan kami uji labs di universitas Udayana,” ujar cewek berkacamata ini.

Hingga akhirnya, 4DEM bertemu dengan seorang General Manager sebuah hotel di Bali yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dinas Pariwisata. Beliau mengenalkan 4DEM ke para GM hotel lain.

“Dari 6 hotel yang kami temui, dua diantaranya mau menjadi pelanggan Balitural. Dari situ pesanan makin banyak,” papar Sasha.

Penasaran kan gimana cara Sasha meyakinkan para GM tersebut. Nih simak triknya:

“Kami be our self aja. Mereka lihat kalau kami punya visi dan misi. Dengan isu yang kami bawa, mereka suka. Apalagi kan kami udah uji lab, akhirnya mereka percaya.”

4DEM dari SMKN 4 Denpasar.
Berangkat Ke Korea!

Sebenernya, dukungan sekolah nggak banyak, tapi itu nggak membuat 4DEM urung. Mereka tetap semangat. Bekas ruang laundry mereka manfaatkan untuk gudang, ruang pertemuan sekolah, mereka manfaatkan untuk rapat anggota.

Didukung dengan bimbingan dari pihak organisasi Prestasi Junior dan pihak Citi Peka, mereka mengembangkan sabun ini. Hingga akhirnya mereka pun diikutsertakan di kompetisi Asia Pacific Company of The Year yang akan berlangsung di Seoul, Korea Selatan pada 21 - 25 Februari 2016.

“Sekarang kami lagi memersiapkan latihan presentasi bahasa Inggris dan mendesain booth untuk di sana, doakan!” tutup Sasha yang HAI temui pada Selasa (16/02) kemarin di acara Youth Entrepreuner Initiative, Jakarta.

Pasti sukses!

Editor : Hai Online