Diambil dari nama sebuah planet yaitu planet Pluto. Unsur kimia bernama Plutonium menyimpan beberapa fakta di dalamnya.
Unsur berlambang Pu, tidak sekadar ada dan terdaftar dalam sebuah tabel Sistem Periodik Unsur (SPU) dengan nomor atom 94.
(baca: Plutonium, si kecil yang bisa meledak!)
Ia juga tampak dan memiliki fungsinya sendiri. Kita boleh berterimakasih atas kehadirannya karena telah melengkapi unsur-unsur lain meskipun beberapa material unsur baru terus ditemukan ilmuwan.
Sebagai pelajar, kita akan mempelajarinya, terutama dalam pelajaran kimia (kelas IPA), terlebih saat mengambil jurusan yang mendalaminya, seperti kimia murni, teknik kimia, metalurgi, nuklir, dan lain sebagainya.
Berdasarkan sifatnya yang radioaktif, Plutonium memiliki beberapa bentuk isotop. Isotop terpenting plutonium adalah Pu-239 yang memiliki waktu paruh 24.100 tahun (waktu yang dibutuhkan untuk elemen setengah atom tidak stabil sehingga menjalani peluruhan radioaktif). Seperti yang sudah tertuang dalam sejarah, Pu-238 dihasilkan pada tahun 1940 oleh Seaborg dan tim dengan cara menembakkan uranium menggunakan deutron dalam siklotron 60 inchi di Berkeley, California. Sedikit sekali jumlah plutonium alami kecuali dibuat dalam bijih uranium dan terbentuk dengan kejadian yang sama seperti neptunium yaitu dengan iradiasi uranium alamiah dengan neutron yang ada.
Jika dibandingkan dengan unsur transuranium lain, plutonium diperkirakan mendominasi. Oleh sebab itu, plutonium bisa digunakan sebagai bahan peledak dalam senjata nuklir dan menempatkannya sebagai unsur kunci dalam pengembangan tenaga nuklir untuk keperluan industri. Satu kilogram Pu sebanding dengan energi panas sebesar 22 juta kwh (kilo watt-hours). Peledakan sempurna dari satu kilogram plutonium menghasilkan ledakan yang sebanding dengan 20,000 ton bahan kimia peledak.
Berikut fakta-fakta Plutonium yang mencetak sejarah!