Timeline: Gara-Gara Tom DeLonge, Blink-182 Hancur!

Rabu, 27 Januari 2016 | 09:27
Hai Online

Blink 182 Tambahkan Jadwal Tur Lagi

The timed-bomb has been exploded. 20 tahun kebersamaan yang dijalin trio Blink-182, Mark Hoppus, Tom DeLonge dan Travis Barker berakhir sudah.

Sang gitaris yang juga diakui sebagai founding father kiblat punk rock masa kini harus angkat kaki. Kembali, konflik internal yang terjadi mengubah situasi adem ayem antara DeLonge dan kedua personel utama lainnya.

Nggak main-main. Hoppus dan Barker langsung melempar pernyataan resmi mengenai “Pengusiran sepihak” DeLonge lewat sebuah rilisan pers yang disusul dengan wawancara panas dengan sebuah media kenamaan Negeri Paman Sam.

Tak perlu dijelaskan secara rinci apa yang menjadi masalah. Karena, kembali DeLonge seorang yang selalu jadi sasaran tembak sesungguhnya konflik internal yang nggak ada habisnya.

“Terasa menyiksa berada di sebuah band di mana kamu harus terus meminta maaf kepada satu orang sepanjang waktu,” tegas Hoppus, yang sudah bersahabat baik dengan DeLonge sejak SMA.

DeLonge hanya bisa diam seribu bahasa. Sadar bahwa ia adalah masalah besar Blink-182 dalam 11 tahun terakhir, pentolan Angels and Airwaves ini cuma bisa membantah. “I never quit the band. Saya masih cinta Blink-182,” tegas cowok yang nyatanya berada di balik kesuksesan single The Rock Show hingga All The Small Things.

Blink-182 Yang Bayar Tagihan

Blink 182 Siapkan Dua Amunisi
20 tahun bersama, Hoppus dan Barker nggak bisa bilang nggak buat DeLonge. Semua ambisi pribadinya, berhasil dituruti oleh keduanya, meski kini Blink-182 hanya berstatus band indie atau tanpa label.

“Uang kas” mereka yang dikumpulkan selama bertahun-tahun mungkin sudah tiris. Akibat perilaku DeLonge yang doyan “Foya-foya” dengan projek-projek nggak jelasnya.

Banyak yang angkat topi ketika DeLonge sukses mengangkat Angels and Airwaves hingga Macbeth ke permukaan. Tetapi sisa projek ambisius lainnya seperti Box Car Racer atau Modlife bikin orang pedih mikirin kemana duitnya.

Sikapnya yang bossy dan greedy, di mana ia berlaku layaknya Alan Turing (Bapak komputer digital dunia) menciptakan sebuah opini. “Intinya sekarang sudah jelas, Tom yang foya-foya, Blink yang bayar bill-nya,” ucap Andi Prasetya, seorang fan yang udah ngikutin Blink-182 sejak tahun 2000 ini.

Ketika masalah terakhir muncul, DeLonge yang dianggap kembali jadi biang keroknya. Di mana, ia menutut Blink buat balik jadi band label, meski dulu ia yang paling keras ngusulin buat melepaskan diri dari Interscope Records.

“Dia yang selalu memaksa kami harus punya label. Karena dia nggak mau menghabiskan duitnya untuk Blink sendirian. Kami sudah berusaha memenuhi keingiannya. Tetapi kalau gini terus, nggak bakal ada jalan keluarnya” pandang Hoppus.

Pada akhirnya, sukses besar Enema of The State yang dianggap jadi album panutan aliran punk wangi bisa bikin bangga DeLonge semata. You may leave, Tom!

Timeline Kehancuran Blink-182

Mei 2002

Bosan, Tom DeLonge memutuskan untuk membentuk projek Box Car Racer menggunakan beberapa sampling yang nggak terpakai saat rekaman bareng Blink-182. Yang membuat Mark Hoppus merasa dikhianati dan dicurangi Tom.

Akhir 2004

Tom DeLonge menolak untuk menggarap album baru bersama Blink-182, memprotes rencana reality show Travis Barker, dan membatalkan sejumlah jadwal tur album kelimanya.

Februari 2005

Awal keretakan Blink-182 terjadi jelang konser Music For Relief untuk tragedi Tsunami di Asia Tenggara, di mana mereka batal manggung usai bersitegang saat latihan. Yang kemudian disusul dengan pengumuman vakum ketiganya dalam 316 kata.

Mei 2005

Clothing line yang Hoppus dan DeLonge bangun bersama, Atticus mengalami masalah. Paska bercerainya Blink-182, DeLonge memutuskan untuk menjual sahamnya di Atticus dan mempertahankan Macbeth. Kabarnya, ini adalah konflik susulan keduanya.

April-September 2005

Mark Hoppus dan Travis Barker membetuk projek baru, +44 dan membantu produksi album Motion City Soundtrack. Sementara itu, DeLonge membalasnya dengan melepas projek alter egonya, Angels and Airwaves dengan rilisan debut We Don't Need to Whisper.

Oktober 2005

DeLonge mengaku dipaksa keluar dari Blink-182 gara-gara ingin fokus dengan keluarganya dan menyebut AVA adalah bukti kejeniusannya. Dalam periode enam bulan, DeLonge mogok bicara dengan Mark dan Travis dan mengaku mengganti nomer teleponnya.

Oktober 2006

Mark membuka rahasia dan alasan mengapa Blink-182 memutuskan untuk vakum. Travis juga menyebut DeLonge lah yang memulai semua masalah ini. "We had a year’s worth of touring planned, we were writing a record, and all of a sudden Tomjust dropped the ball,".

November 2006-September 2007

Travis dan Mark merilis album debut +44, When Your Heart Stops Beating. Sementara itu, DeLonge merevolusi AVA lewat album kedua, I-Empire yang jauh lebih sukses soal raihan penjualan (66 ribu lebih dalam seminggu)

Agustus-Oktober 2008

Kematian produser Jerry Finn dan kecelakaan pesawat yang dialami oleh Travis Barker terjadi dalam kurun waktu dia bulan. DeLonge dan Hoppus kembali berkomunikasi untuk pertama kalinya. DeLonge lah yang pertama berinisiatif merencanakan comeback Blink-182 usai Barker sembuh.

Februari 2009

Di Grammy Awards ke-51, DeLonge, Hoppus dan Barker tampil di depan publik bersama untuk pertama sejak 2004. Yang lanjut dengan rencana comeback mereka. "Friendship reformed!," ucap Hoppus.

Februari 2011

Album keenam Blink-182 yang bertajuk Neighborhoods harus mengalami penundaan rilis akibat masalah birokrasi dan recording. Dijadwalkan masuk store pada Juli, sampai Agustus belum ada kepastian. DeLonge menyebut Blink-182 banyak kehilangan chemistry lantaran proses pengarapan album dilakukan terpisah oleh ketiganya.

September 2011

Neighborhoods resmi dirilis dan sukses mencapai peringkat 2 tangga album Billboard 200. Reaksi fans beragam. Lantaran, Tom memegang penuh kendali di album ini. Meski, Mark dan Travis diperkenankan buat menghadirkan sentuhan +44.

Oktober 2012

Blink-182 memutuskan untuk menempuh jalan independent usai meninggalkan label mereka, Interscope Records. Gebrakan berani ini disusul dengan rilisan sebuah mini album bertajuk Dogs Eating Dogs, di mana ada lima lagu di dalamnya.

September 2013

Tom, Mark, Travis memberikan konfirmasi kalau album follow-up Neighborhood dalam proses pengerjaan. Dengan Tom menyebut bahwa Blink-182 sudah kembali seperti sedia kala dengan berbagai macam humor. Namun, Tom memastikan Blink-182 punya kemungkinan balik menjadi band label lagi.

Desember 2014

DeLonge merilis album kelima Angels and Airwaves, The Dream Walker dengan berbagai projek sampingannya termasuk komik dan film pendek. Album AVA ini memaksa Blink-182 untuk kembali menunda penggarapan album baru. "Tahun depan, Blink bakal tetap rilis album," kata DeLonge menyakinkan para fans.

Januari 2015

Mark dan Travis merilis pernyataan bahwa Tom DeLonge cabut dari Blink-182 dengan alasan hilang komitmen. DeLonge coba meresponnya dengan membantah isi rilisan pers yang tersebar "I never quit Blink-182" sebelum interview Mark dan Travis dirilis.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya