Cara Memilih Tempat Bimbel yang Oke!

Sabtu, 23 Januari 2016 | 04:28
Hai Online

Suasana tempat bimbel

Bimbingan belajar atau bimbel termasuk dalam lingkup pendidikan non formal. Kalau dalam pandangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bimbel termasuk dalam Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) nihguys.

Kalo melihat hasil survey atau polling yang HAI buat, dari 376 responden, 169 di antaranya beralasan pengen cari aman biar bisasurvivedi sekolah ataupun lulus UN/SBMPTN. Terus kedua terbanyak, 102 responden memilih ikut bimbel lantaran jaminan bisa masuk PTN.

Beberapa waktu lalu HAI sempet ngobrol sama temen-temen yang ikutan bimbel. Biasanya sih, emang mereka pengen pinter dan bisasurvivedi sekolah plus UN, serta bisa lulus SBMPTN.

Udah pada sadar lah. Kalau buat Ahmad Muhajir, warga kelas 12 SMAN 14 Jakarta yang ikut bimbel dari akhir kelas 11, gunanya bimbel itu buat ngedalemin materi jelang UN dan SBMPTN.

”Kalo kenapa gue milih ikut bimbel, karena emang biar nanti gampang jawab soal ujian. Nah, di sekolah juga ikut pendalaman materi. Dua-duanya gue ikutin. Alasannya kalau ikut PM ya buat persiapan UN nanti. Kalo bimbel ya buat SBMPTN,” tutur cowok berkacamata ini.

Lain lagi sama Haikal Adam, penghuni kelas 11 SMA Al-Azhar BSD yang ikutan bimbel buat ngejar ketertinggalan materi di sekolahnya.

”Gue kan sering ikut acara sekolah nih. Jadi sering ketinggalan pelajaran. Makanya gue milih ikutan bimbel buat ngejar materi yang nggak gue dapetin pas lagi ijin-ijin ngurus acara sekolah. Tapi jadi dapet gambaran juga kalo udah kelas 12 nanti sih,” tutur cowok yang emang aktif ikut kepanitiaan sekolah ini.

Ya asal jangan banyak cabut aja sih, pasti sukses kok...

Pemerintah Mendukung

Sebagai lembaga pendidikan di Indonesia, Kemendikbud emang punya kewenangan terhadap adanya bimbel nih. Di Indonesia kita tercinta, tempat bimbel itu ada 1.728 tempat atau lembaga (berdasarkan Data Informasi Khusus dan Pelatihan 2015 Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan). Kata Pak I Gede Panca, Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana Direktorat Pembinaan Khusus, Kemendikbud sangat mendukung adanya bimbel.

Pria berkumis ini bilang bimbel itu memang dibutuhkan pelajar untuk memperkuat materi dan pemahaman yang di dapat di sekolah. Tapi kalau pelajarnya kurang mampu, mungkin ya mesti pinter-pinter belajar sama temen atau serius sekolah dan kurangin main.

”Tentu saja kami mendukung. Di Indonesia itu banyak sekali tempat bimbel, tapi anak-anak harus tau mana yang terbaik buat mereka. Cari lah yang terpercaya tapi juga ’benar’ tempat bimbelnya. Soalnya kan tempat bimbel itu harus berizin. Tempat bimbel itu kan lembaga informal, jadi jelas harus ada izinnya dan kami tau seperti apa mereka,” ujar pria yang akrab disapa Pak Panca.

Masih kata pria berkacamata ini, peran bimbel ini seharusnya juga bisa diterapkan di sekolah. Khususnya untuk metodelogi yang lebih mudah dicerna dan juga penyampaian pesan atau materi yang lebih menyenangkan kepada para siswa-siswinya.

”Itu lah mengapa kadang kala anak-anak itu lebih mengerti belajar di tempat bimbel atau tempat les itu. Metodenya lebih mudah dipahami. Padahal kan seharusnya kalau guru-guru di sekolah bisa seperti itu, mungkin tempat bimbel nggak perlu ada. Tapi kan kondisi dan kenyataannya nggak seperti itu,” tuturnya.

”Misal mau bimbel, ya memang harus dilihat lagi tujuannya ikut apa. Karena kalau tidak serius, ya percuma buang-buang uang. Kecuali kalau niat, pasti akan lebih berprestasi di sekolah,” tambah Pak Panca.

Kalau kata Kemendikbud, melalui Pak Panca yang bertugas di Direktorat Pembinaan Khusus, sebelum mendaftar bimbel, ada baiknya lo cari tau bimbel itu tepat dan oke buat lo atau nggak. Gimana caranya? Begini lohbro...

Editor : Hai Online

Baca Lainnya