Nama panjangnya Reza Dwi Setyawan. Nama panggilnya, Kribkrib atau Maskrib. Alasannya, dulu, saat semester awal kuliahnya di Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Solo, seniman asal Boyolali ini memiliki rambut kribo brokoli. Ilustrasi-ilustrasi bikinan Maskrib sangat khas, baik dalam bentuk karakter, pilihan warna, maupun tema karya.
“Kalau dirunut dari awal mulai serius bikin ilustrasi, saya beberapa kali gonta-ganti style gambar. Nah, untuk style yang sekarang ini sudah saya dua tahun saya pakai,” cerita cowok yang belum lama diwisuda ini.
Nuansa ilustrasinya simple, fun dan didominasi warna-warna cerah. Maskrib kerap menampilkan karakter-karakter, banyaknya, sih, manusia normal, tapi sesekali muncul juga manusa jejadian, yang berkepala zebra dan berkepala anjing.
Soal tema, Maskrib sering menggambarkan suasana keseharian di tempat-tempat umum. Sering juga Maskrib seperti menyampaikan kritiknya tentang gaya hidup lewat teks-teks yang nyempil di ilustrasinya. Satu hal yang pasti, melihat ilustrasi Maskrib itu terasa banget nuansa santainya. Apalagi, di salah satu karyanya ia mengangkat tema Slow. Seolah mengingatkan kita untuk nggak tergesa-gesa menjalani 24 jam dalam sehari.
“(Suasana) orang dan apapun juga yang saya suka,” cerita penggemar berat seniman dengan gaya ilustrasi senada dengannya, Jeremyville, Andy Rementer dan Eddie Hara.
Kini, selepas kuliah, Maskrib memilih bekerja dari rumah. Ia kian giat menggambar, baik untuk proyek personalnya maupun untuk proyek komersial. Ilustrasinya pun kinibisa kita dapatkan dalam berbagai produk. Yap, Maskrib punya brand. Lewat akun Instagram @slowboystore ia menjual artmerch dari ilustrasinya sendiri.
“Nantinya saya ingin ilustrasi saya bisa teraplikasi di berbagai produk,” katanya.
Maskrib juga sudah beberapa kali tergabung di pameran seni kolektif, pameran Smile is The Answer di Localfest, Grand Indonesia, Jakarta adalah salah satunya.
Baginya, menggambar udah menjadi bagian dari hidupnya yang nggak bisa lepas. Keren!
Kunjungi Instagramnya di @maskrib