Point Break (Remake): Pamer 8 Olahraga Ekstrim Demi Mengubah Dunia dan Mencapai Nirwana

Kamis, 03 Desember 2015 | 09:15
Hai Online

Duel big wave surfing antara Utah dan Bodhi.

No matter what people tell you, words and ideas can change the world” itu kata mendiang Robin William.

Namun di film Point Break terbaru (sebuah remake dari film dengan judul yang sama di tahun 1991) para pemerannya justru menyatakan hal yang berbeda. Katanya, bukan ide yang bisa mengubah dunia, melainkan tindakan.

Yap, tindakan ini dilakukan oleh para pecinta olahraga ekstrim yang percaya bahwa mitos “Ozaki Eight” masih ada. Bagi para atlet olahraga ekstrim, alam selalu punya cara tersendiri untuk menantang kemampuan manusia. Namun, tantangan itu bukan untuk dirusak, melainkan untuk dirasakan dengan hormat kekuatan alam yang ada.

Kepercayaan ini menjadikan sekelompok atlet olahraga ekstrim berusaha keras mengembalikan respect alamiah mereka dengan cara mengubah dunia kondisi semula. Satu sisi baiknya, pecinta olahraga ekstrim ini sangat tidak menyukai perbuatan manusia yang merusak alam, sehingga beberapa bagian bumi menjadi rusak bahkan masih terus dieksploitasi.

Untuk itulah mereka siap menjaga alam sehingga bentuk perusakan yang disebabkan manusia lain akan dikembalikan dengan cara apapun termasuk menjalankan 8 ordeals alias 8 ujian untuk mencapai Nirwana. Jika ujian itu tamat, maka ada yang bisa dikembalikan, begitu yang mereka percaya.

Sayangnya, pemahaman ini disalah-artikan para atlet selama mereka menjalani tahapan 8 ujian ozaki tersebut. Bohdi atau Bodhi yang diperankan (Edgar Ramirez) bersama teman-temannya tidak mengikuti hukum peradilan manusia. Bagi kelompok ini, hukum yang berlaku hanya satu yaitu hukum gravitasi.

Karena itulah, tindakan para pecinta olahraga ekstrim ini kerap menghalalkan segala cara selama proses penyelesaian 8 ujian. Mereka kadang merampok bank, dan uangnya dibagikan ke orang-orang tidak mampu, atau mereka menghancurkan tambang emas yang sempat merusak alam, padahal tambang itu milik perusahaan multinasional Amerka. Tindakan ini dianggap sebagai tindakan kriminal.

Meski begitu, FBI kesulitan dengan motif kejahatan yang dilakukan atlet olahraga ekstrim tersebut. Sampai datanglah Johnny Utah (dulu diperankan oleh Keanu Reeves) tapi kini Luke Bracey adalah Utah versi Point Break yang baru.

Sebagai anggota FBI baru (magang), Utah yang dulunya mantan atlet dan bintang iklan produk yang mendukung olahraga ekstrim membaca gelagat para penjahat olahraga ekstrmim tersebut. Sayangnya, Johny Utah masih galau antara membela FBI atau ikut tenggelam dalam kepercayaan para atlet olahraga ekstrim, dunia yang dulu dilakoninya.

Yang jelas, film ini menampilkan banyak adegan seru dimana olahraga yang memerlukan adrenalin tinggi ini dipamerkan secara jelas dan dibuat tegang dengan visualisasi yang indah. Sebut saja adegan Wingsuit flying yang bikin penonton ikut teriak, atau rock climbing di Angel Falls yang cukup menegangkan, mountan biking, snow boarding di pegunungan Alpen, terjun payung ke goa rahasia di Meksiko atau big wave surfing di lokasi ombak tersembunyi yang hanyapara pecinta olahraga ekstrim yang tahu. Semua itu tertuang di film ini dengan efek CGI yang cukup bagus.

Film yang dibuat ulang (remake) ini secara visual memang sukses diperbaiki, namun sayang ceritanya masih lemah, bahkann plot utama masih saru mau dibawa kemana Utah dan karier FBInya.

Yang jelas, buat para pecinta olahraga ekstrim, Point Break bisa menjadi satu tontonan seru,sebab nggak cuma melihat para stuntmen memamerkan aksinya, tetapi juga ada tempelan cerita dan pesan tersirat di dalamnya.

Apa benar, para pecinta olahraga ekstrim mencintai alam sebegitunya?

Tag

Editor : Hai Online