Festival jazz tertua di Indonesia, Jazz Goes to Campus (JGTC) udah memasuki tahun ke-38 persis seusia HAI, majalah kesayangan kita ini, hehehe! Acara yang rutin dihelat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) ini telah sukses menggaet puluhan ribu anak muda untuk mendengarkan musik jazz yang semakin modern dan dinamis.
Mengangkat tema The Thrill is Back, JGTC punya banyak hal menarik yang bisa menjadikan pengunjungnya dekat dengan musik yang kalo menurut musisi jazz muda Sri Hanuraga alias Aga, musik jazz memang berkesan rumit dan susah untuk ditangkap banyak orang. Jazz punya bahasa yang beda, namun sejatinya musik ini bakalan mudah diterima banyak kalangan, termasuk anak muda seperti kita, hanya jika jazz sering diperdengarkan layaknya musik pop mainstream yang sering diputar dimana-mana.
“Karena itu, jazz harus juga terbiasa didengar anak muda. Kalo aja musik jazz treatment –nya sama kayak musik pop, kita bakal begitu terbiasa,” katanya pada Minggu (29/11) kemarin.
Melibatkan banyak musisi jazz di empat panggung utama yang tersedia, JGTC tahun ini menyajikan penampilan musisi nagri seperti Lenka (Australia), Eric Legnini Trio (France), dan Rei Narita (Jepang), penampilan musisi dalam negeri juga tidak kalah menghibur danmemukau pengunjung dari siang hingga malam. Mereka adalah Gerald Situmorang Trio, Art of Tree, Vadi Akbar, Tokyo Lite, Sentimental Moods, Dewa Budjana, Krakatau Reunion, Baim dan Gugun Blues Shelter, Danilla, Sri Hanuraga Trio, Maliq & D’Essentials, Raisa, IndraLesmana ft. Eva Celia, dan nggak ketinggalan Isyana Sarasvati.
Buat yang udah datang, pastinya udah merasakan sendiri pengalaman langsung menghirup udara jazz di JGTC ke-38. Buat yang berhalangan, mungkin bagian yang HAI ceritakan ini bakal sulit dilupakan, atau justru bikin kesal karena nggak sempat ikut berdesak-desakan membiasakan jazz mengalir dalam darah? Lantas, ada kemeriahan apa saja sih, di gelaran JGTC tahun ini? Yuk simak yang bikin anak muda Indonesia terbiasa jazz!