The Finest Tree Melepas Bayang-Bayang Sheila On 7

Jumat, 30 Oktober 2015 | 06:45
Hai Online

The Finest Tree

Kolaborasi kakak beradik dalam sebuah band atau grup bukan jadi fenomena yang baru lagi. Bahkan, nama-nama seperti The Overtunes hingga The Experience Brothers sudah lama meramaikan belantika musik Indonesia.

Akan tetapi, fakta tersebut nggak melemahkan nyali The Finest Tree. Duo pop yang terdiri dari Cakka dan Elang Nuraga bahkan coba menawarkan yang lebih dari kebanyakan grup kakak beradik.

“Kami nggak bisa mungkiri kalau konsep duo tuh udah banyak. Tetapi, bisa bedain kami dengan yang lain dari musiknya, sih. Dari karya-karyanya, dari arrangementnya sih” kata Cakka.

Datang dari kota Gudeg, Yogyakarta, TFT memang banyak sekali mengambil pengaruh dari salah satu band legendaris, Sheila On 7. Maklum, Cakka dan Elang pernah kerja bareng sama Eross Candra.

Yap, gitaris S07 punya peran besar sebagai sang produser utama proyek ini. "Kita memang ngefans banget sama SO7. Sampai akhirnya bisa kerja bareng sama Mas Eross, kita melihat mereka sebagai panutan," jelas Cakka.

Ketukan drum sederhana dengan irama strum gitar yang dinamis terasa jelas di tiap lagu yang dibawakan oleh mereka. Bahkan, vokal lembut Cakka mengingatkan kita semua akan Duta.

Namun, bukan berarti mereka harus meniru semuanya dari SO7. Dengan talenta yang dimiliki, keduanya coba melepas diri dan mencoba jalur lainnya, yaitu dengan menempuh genre pop british.

"Kita sih roots-nya masih pop, tapi pop-nya bukan pop yang sekarang lagi booming di Indonesia. Tapi kita bisa bilang pop kita beda karena kita kiblatnya lebih ke British Pop. The Last Shadow Puppets, Arctic Monkeys, terus Oasis, The Beatles yang jelas. Cuma kita gabungin sama passion kita kayak mungkin aku suka sama John Mayer." tegas Elang.

Nah, setiap musisi pasti punya senjata andalannya. So, buat The Finest Tree, bersikap jujur di setiap rilisannya. Baik melalui materi instrumennya, maupun lirik yang dihadirkan adalah jawabannya.

"Musik jujur tuh dalam arti apa yang kita tulis itu berdasarkan apa yang kita rasain, atau kita pernah punya pengalaman, atau kita tahu sesuatu, bukan yang mungkin kalau kita nulis lirik tentang cinta, kita nulisnya 'Oh, cinta tuh kayak begini-begitu'" kata Cakra.

Bermodalkan single Kau Dan Aku, grup sempat memutuskan buat berjuang di jalur indie. Sebelum mereka akhirnya resmi digaet Universal Music Indonesia.

Menariknya, The Finest Tree nggak merasakan perbedaan yang jauh antara kerja sendiri sama kerja dengan label. "Yang penting sih kita punya passion. Susah senangnya sama aja sih," jelas Elang.

Tag

Editor : Hai Online