Banyak yang mengira, gara-gara kemunculan berbagaigadgethiburan yang kian canggih, minat baca di kalangan anak muda menurun drastis.
Namun, HAI nggak mau menyimpulkan berdasarkan asumsi. Melalui penyebaran angket, kita jadi tahu, ternyata, masih banyak banget anak muda yang hobi baca. Bahkan, banyak juga yang di tahap ‘kecanduan’. Jumlah buku yang dibaca dalam sebulan bisa sampai 10.
Hetih Rusli, editor buku kategoriyoung adultdi penerbitan Gramedia Pustaka Utama (GPU), menyatakan kalau daya beli buku di kalangan anak muda nggak menurun. Bahkan terus meningkat. Demi membuat buku-buku untuk pemuda yang lebih banyak lagi, sejak setahun lalu, GPU bahkan membuat divisiyoung adultsecara khusus.
“Baca buku menjadi tren.Nerdjadi terkesan keren. Di Instagram banyak, kan, tuh yangsharefoto buku yang dibacanya, bersebelahan dengan kopi,” kata wanita yang sudah menjadi editor selama 15 tahun ini.
Dilihat dari angka penjualan buku, Hesti bercerita kalau sekarang ini buku selalu laku. Jumlah penulis yang mengajukan naskah pun nggak pernah sepi.Novel fiksi remaja,Dilan IdanDilan IIkarangan Pidi Baiq pun, dilaporkan KOMPAS, diterbitkan hingga 56.000 eksemplar sampaiSeptember 2015 ini.Namun, dari sekian banyak peminat baca itu, kalangan ceweklah yang mendominasi.
“Persentase sekitar 60% cewek, dan 40% cowok. Karena itulah, lebih banyak buku cewek yang diterbitkan,” sebut Hesti.Survei yang dilakukan HAI pun menunjukan demikian, mayoritas responden yang bilang kalau membaca itu nggak terlalu penting adalah teman-teman cowok.
“Memang terjadi pergeseran pasar, buku itu kesannya feminim. Banyak cowok yang gengsi membacanya,” ujar Hikmat Darmawan, pengamat buku yang kini menjabat Direktur di Pabrikultur, sebuah kelompok penulis, jurnalis dan praktisi teknologi informasi.Padahal, cowok membaca itu keren.
Fakta menarik lainnya, ternyata para cewek punya penilaian plus tersendiri, lho, ke cowok yang doyan baca. Adisa Maghfirah dari SMAN 51 Jakarta contohnya. Menurutnya, cowok suka baca itu, “Pikirannya pasti luas dan enak diajak ngobrol kemana-mana pun nyambung.”
Yap, betul banget. Suka baca itu menambah pesona.Sosok Rangga di filmAda Apa Dengan Cintapertama, entah kalau yang kedua, dia masih suka baca tidak ya?
Pasalnya, baca bakal membuat kita jadi banyak tahu. Karena membaca banyak pikiran orang lain lewat tulisan menjadikan kita terbiasa melihat suatu hal dari banyak perspektif. Belum lagi kalau hobi baca fiksi, kita jadi suka ngajak main imajinasi, membuat cerita. Kalau udah punya banyak referensi, wawasan, dan cerita, cewek mana, sih, yang nggak doyan diajak berlama-lama ngobrol?