Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, kembali naik podium setelah menjadi pemenang kedua pada lomba kedua atau sprint race GP2 seri Rusia, Minggu (11/10), di Sirkuit Sochi, Krasnodar Krai, Rusia. Berkat prestasi itu, Rio kembali merebut tangga ketiga klasemen dan berpeluang naik ke posisi kedua.
Raihan itu memberi Rio tambahan 12 poin menjadi 126 poin. Rio menggeser pebalap tuan rumah Sergey Sirotkin yang mengumpulkan 121 poin dan mulai mengejar Alexander Rossi yang menempati posisi kedua dengan selisih 43,5 poin.
"Saya gembira dapat kembali naik podium setelah tiga seri tidak dapat menembus posisi tiga besar. Sebuah kebanggaan bagi saya untuk mengibarkan Merah Putih di Rusia," kata Rio
Rio yang start di posisi keempat mengawali lomba dengan cerdik dan berhasil menyalip Raffaele Marcielo pada tikungan pertama. Rio juga dapat menghindar saat Arthur Pic keluar dari lintasan sehingga menempati posisi kedua di belakang Richie Stanaway pada putaran pertama.
Rio terus membuntuti Stanaway sepanjang lomba demi mengurangi hambatan udara dan menghemat kekuatan mesin untuk pertarungan di putaran-putaran akhir. Taktik semacam itu beberapa kali dipraktikkan Rio untuk merebut posisi terdepan.
Taktik itu terbukti tepat saat Rio tiba-tiba melejit dan mampu mengejar Stanaway pada dua putaran terakhir. Saat keduanya sedang bertarung, Johnny Cecotto mengalami kecelakaan parah dan panitia hendak memasukkan mobil pengaman ke lintasan.
Beberapa detik sebelum mobil pengaman masuk lintasan, Rio menyalip Stanaway. Namun, Stanaway kembali menyalip Rio setelah mobil pengaman masuk ke lintasan beberapa detik.
Menurut aturan, langkah Stanaway itu adalah pelanggaran. Namun, Stanaway dapat finis terdepan karena Rio tidak boleh menambah kecepatan saat mobil pengaman berada di lintasan.
"Kami menunggu keputusan direktur lomba, apakah manuver Stanaway sah atau tidak. Saya berharap dapat naik menjadi juara satu," kata pebalap yang didukung PT Pertamina itu.
Indah Pennywati, ibunda Rio, mengatakan, Rio kembali menunjukkan prestasi yang membanggakan Indonesia dengan mengibarkan Merah Putih. Namun, Rio perlu dukungan nyata pemerintah agar bisa naik ke F1.
"Semenjak bertemu Bapak Presiden Jokowi sampai sekarang, kami belum mendapatkan dukungan riil apa pun untuk naik ke F1 sehingga peluang untuk masuk ke tim Force India lenyap. Kini, hanya tersisa tim Manor Marussia yang menawarkan kursi pebalap. Jika tidak segera direspons, tawaran ini akan hilang juga," kata Indah. (Kompas)