Ajang modern dance memang selalu sukses mencuri perhatian. Tak terkecuali di #HAIDay Minggu (11/10) hari kedua ini. Tepat dschool competition area, kompetisi modern dance digelar dengan sambutan yang meriah.Walau matahari lagi narsis-narsisnya menampakkan diri sehingga iameninggalkan panas terik di bumi (ceile), tim peserta modern dance tetap nggak kecil hati. Bahkan mereka makin keliatan enerjik.
Nah, yang menarik adalah, saat tim Fuerza yang kebanyakn diisi oleh siswi SMK Mutiara 17 Agustus turun beraksi. Mereka kompak berkebaya laiknya gadis desa. Denganmembawa topi caping khas petani, mereka pun beraksi tanpa alas kaki. Waduh,lantai yang super panas itu nggak mereka hiraukan.
"Dance kali ini ceritanya adalah kelompok gadis desa yang sedang berkumpul terus sama-sama nari yang bergaya modern,"cerita Witri sang ketua Fuerza.
Sebuah tarian, memang sejatinya punya pesan cerita, Fuerza meski beraksi dalam modern dance yang mereka bawakan, aksinya yang penuh liukan dan gaya modern tetap diselipkan sebuahcerita.
"Tarian ini sudah empat kali kami bawakan. Untuk #HAIDay ini kami baru persiapkan sehari sebelumnya," tambah Witri membongkar di balik kreatifitas mereka.
Berkat aksinya itu merekapun digancar juara 1 modern dance competition di #HAIDay 2015.
Salah satu dewan juri bilang kalau tim ini memang pantas jadi juara. Alasannya, "Mereka berbeda dari yang lain. Mereka berkonsep. Kirain aku cuma bakal bawain tari tradisional. Taunya ada tari modernnya. Unexpected. Power move. Pun gerakannya aneh," kata Janes yang juga dikenal sebagai koreografer dan penari andal.
*Tepuk tangan