Hari Sarjana Nasional itu Hari Penting?

Selasa, 29 September 2015 | 05:45
Hai Online

Hari Sarjana Nasional itu Hari Penting?

Dari sekian banyak hari penting, mana saja deretan hari penting yang kita ketahui, selain hari valentine, hari jadian dan hari raya besar yang banyak liburan?

Hari Ibu, mungkin kita ingat betul tanggal pastinya. Hari Kartini, Pahlawan atau Pendidikan, hmmm sudah hafal tuh tanggal-tanggalnya, tapi bagaimana dengan hari Sarjana? Ada yang mengingatnya? Belum tentu. Bahkan kalian yang membaca artikel ini sekali pun sebelumnya nggak ngeh kalau setiap 29 September, ternyata ada peringatan Hari Sarjana Nasional, iya kan? Ngaku deh! Nggak masalah kok jujur sama diri sendiri. Lagi pula, Hari Sarjana Nasional merupakan salah satu hari penting yang nggak banyak diketahui masyarakat luas_termasuk penulis! Pasalnya, nggak pernah ada perayaan khusus untuk memperingati Hari Sarjana Nasional. Padahal hari Batik Nasional ada perayaan khususnya, hari Kemerdekaan apalagi! Tapi Hari Sarjana Nasional, belum dengar tuh!

Beruntungnya, ada yang namanya Hashtag #HariSarjanaNasional yang menyadarkan para pengguna media sosial untuk “ngeh” kalau hari ini hari penting yang disahkan secara nasional. Hari ini pun menjadi 10 besar trending topic dunia. Kesannya menjadi ramai dibicarakan orang-orang. Meski ramai yang dimaksud sebatas virtual dan bukan keramaian di dunia nyata, yang penting, #HariSarjanaNasional kemudian diketahui menjadi salah satu hari penting.

Dan, karena warga Indonesia selalu menjunjung tinggi dan menghargai orang-orang yang menuntut ilmu dan terus berupaya menjadi bagian dari warga bangsa Indonesia yang cerdas, maka mereka yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi diberikanlah gelar berupa sarjana.

Sosrokartono adalah orang Indonesia pertama yang pernah meraih gelar tersebut. Pria ini tidak lain tidak bukan adalah kakak kandung dari Raden Ajeng Kartini.Pada tahun 1897, kartono beruntung mendapat kesempatan emas belajar ke Negeri Belanda dalam rangka Politik Balas Budi Pemerintah Belanda. Menempuh studi di Polytechnische School jurusan Teknik Sipil, Kartono lulus dalam kurun 2 tahun saja. Cerdas sekali bukan? Sambil belajar teknik, Kartono yang haus pengetahuan itu juga belajar banyak bahasa, sehingga menurut catatan sejarah,Sosrokartono telah mampu menguasai 17 bahasa asing. Gokil!

Padahal kalau melihat perjuangan para mahasiswa sekarang, paling cepat untuk bisa lulus kuliah S1 (Sarjana), rerata mereka menghabiskan 3,5 tahun untuk yang paling cepat, dan 7 tahun untuk yang paling lama. Bahkan beberapa kampus ada yang memberi tambahan waktu sehingga mahasiswa bisa menggenapkannya menjadi 8 tahun.

Nah, soal peringatan hari ini, belum ditemukan dasar sejarah penting mengenai adanya Hari Sarjana Nasional, namun ketika tahu ada hal tersebut, kita semestinya cuma perlu tahu kalau hari ini adalah bentuk penghargaan kita terhadap sarjana. Orang-orang berpendidikan yang mau memanfaatkan ilmunya untuk mengubah dunia.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia,” kata mendiang Nelson Mandela.

Tag

Editor : Hai Online