Wawancara Eksklusif Tito Ortiz: Mau Hebat? Hindari Gorengan!

Jumat, 18 September 2015 | 07:30
Alvin Bahar

Tito Ortiz

Raut wajahnya yang dingin hampir pasti bikin nyali siapapun ciut. Tinggi tubuhnya yang mencapai 188 cm makin terlihat sangar dengan bentuk otot perut, dada hingga lengan yang nyaris sempurna.

Hal serupa juga bakal terdengar ketika berbicara soal aksinya di atas ring. Berbekal gaya tarung orthodox, di mana dia mampu melepaskan kombinasi pukulan dan tendangan sama baiknya, Tito sukses meraih banyak sekali gelar UFC (Ultimate Fighting Championship).

Mau bukti? Dia adalah mantan juara dunia untuk kelas Light Heavyweight. Di mana, Tito mampu mempertahankan gelarnya selama tiga tahun lamanya, dari 2000 sampai 2003 lalu.

Nama-nama besar UFC lainnya, seperti Vladimir Matyushenko, Ken Shamrock sampai Forrest Griffin pernah tunduk di tangannya. Status legendanya makin sah saat namanya pun masuk ke dalam jajaran hall of fame UFC.

Kini, meski usianya sudah menginjak kepala empat, pemilik berat 93 kilogram ini masih eksis di dunia martial arts. Buktinya, Tito dijadwalkan naik ring guna menghadapi Liam McGreary pada 19 September mendatang di ajang yang nggak kalah serunya dari UFC, Bellator 142.

Nah, apa saja yang bakal dipersiapkan oleh Tito untuk meladeni juara bertahan Bellator ini? Dan apa sih resepnya dia tetap bisa survive di atas ring meski usia nggak bisa dibohongi?

Lucky you, HAI baru banget ngobrol-ngobrol sama Om Tito nih. Yuk, simak!

Baca Juga

5 Pemain Yang Gagal Dibeli Manchester United

3 Rahasia Jersey Adidas Terbaru Manchester United

5 Pesepakbola Yang Gagal Pindah Klub

HAI: Hi Tito, bagaimana kabarnya? Dengar-dengar, kamu bakalan naik ring lagi September nanti?

Tito: Hi, sangat baik! Yap, saya akan naik ring lagi untuk ketiga kalinya di ajang Bellator ini. Tentu saja, i'm so excited to be here. Yang perlu dicatat, saya adalah mantan juara light heavyweight di UFC dan saya coba menjodohkannya dengan gelar yang sama di ajang Bellator ini.

HAI: Tapi, yang kamu lawan adalah Liam McGeary. Selain memang statusnya sebagai juara bertahan, dia jauh lebih muda usianya.

Tito: Cuma beda delapan tahun saja. Memang secara karir, dia tergolong masih muda. Namun saya akan memperlakukan dia seperti lawan-lawan yang pernah saya taklukan dulu, tentu saja dengan kualitas pertarungan yang baik jug. I am a different animal, now! Saya akui, pertandingan terakhirnya melawan Emanuel Newton, dia unggul segalanya. Tetapi saya nggak takut! Saya akan mencabik lengannya hingga putus kalau perlu.

Nyambung ke part 2, bro!

Editor : Alvin Bahar