Di atas trek, Sean boleh sibuk. Apalagi, dia nggak cuma balapan saja, tetapi juga wajib memantau setting-an hingga tingkat kesulitan trek sebelum pada akhirnya terjun buat berkompetisi balapan dengan ketat.
Hebatnya, Sean nggak melupakan kewajiban utamanya sebagai seorang remaja, yaitu menuntut ilmu.
Yap, sejak berkomitmen buat mengambil Ilmu Bisnis di Universitas Bath, Inggris, Sean ogah menyia-nyiakan kesempatannya tersebut. Bahkan, kalau memang harus bawa buku pelajaran ke atas trek, dia bawa, deh.
Sebagai buktinya saat Sean mengikuti Kejuaraan Dunia Formula Renault 3.5 di Belgia. Waktu itu, Sean rela nggak ikutan latihan bebas demi mengikuti ujiannya!
“Waktu itu langsung buru-buru ngerjain ujian. Soalnya, gue cuma punya waktu tiga jam sebelum free practice kedua. Hektik banget pokoknya. Tapi ya mau gimana lagi, biar pendidikan nggak ketinggalan juga, kan,” jelasnya.
Kiprah Sean di balap dan di pendidikan nyatanya juga dipengaruhi oleh keberadaan orang-orang tercinta di sisinya. Terutama teman-teman kuliah Sean yang nyatanya kebanyakan orang Indonesia.
“Gue nggak sendirian, kok, di sana. Banyak teman-teman yang bisa gue ajak ngobrol bahkan jalan kalau lagi nggak ada balap atau kuliah padat. Intinya, sih, selama lo punya banyak teman, hidup lo bakal lancar, deh!,” timpanya.
Well, terlepas dari semua bad and good moments yang dijalani oleh Sean, harus diakui kalau pebalap yang satu ini punya banyak potensi buat bikin bangga Indonesia ke depannya.
Semangat terus, Sean!