Gear macam gitar, bass dan drum yang banyak nongol di toko-toko alat musik Indonesia saat ini memang masih banyak didominasi Gibson, Fender, Ibanez, Yamaha, dan Prince nasional. Hebatnya, semua laris. Padahal sebagian kecil dari produk terkenal itu pun sebenarnya dibuat di Indonesia. Label Made in Indonesia tertempel dibalik produk besar asal nagri.
"Banyak musisi kita yang belum nengok kualitas gear lokal. Sugesti-sugesti dan persepsi diawal mampu memengaruhi kecintaan untuk memakai produk tersebut tanpa memedulikan produk lainnya secara terus menerus. Padahal kalau aja berani melawan sugesti dan beralih untuk mencoba, pasti akan persepsinya beda. Kualitas gear lokal itu sebenarnya punya kualitas internasional," ujar Buluk, vokalis yang merangkap gitaris Superglad, serius.
Nah, Buluks Punya senjata andalan sendiri. ini dia:
Senjata:
Radix Luks Series
Spesifikasi:
- Mahagony body, flat top, 45 mm thick
- Medium jumbo fret, 24 fret
- Bound rosewood fret board, 14" radius 41 mm wide a the nut.
- 12 degree angled headstock
- 1 volume control, 1 three way toggle switch
- Die cast 14:1 tuners
- TESTLA PLASMA III 'S' pickups for bridge and neck
- Stop Tail with Tune O Matic brigde
Alasan memilih:
Pertama ditawarin gue langsung jatuh hati. Bentuk, bunyi, dan neck gitar yang gue coba canggih banget. Gila, ini sih gitar profesional, pikir gue.
Apalagi seorang gitaris handal seperti Eet Sjahranie (Edane) dan Bluey (Incognito) aja pakai. Nah, gue yang bukan gitaris beneran nggak ada alasan buat nolak. Kualitasnya pasti nggak main-main.
Akhirnya gue terima tawarannya dan dibuatin custom seri gue dengan nama Radix Luks Series. Karena kebutuhan gue di band cuma rythm dan nggak perlu yang canggih-canggih, gitar ini mendukung karir bermusik gue bersama Superglad.
Keuntungan lagi jika pilih gitar buatan lokal adalah ketika rusak kita bisa langsung memperbaiki di pabriknya. Beda sama merek-merek internasional." (*)