Sebenarnya apa yang jadi penyebab konser Endank Soekamti di Alun-Alun Magelang, Sabtu (24/7) lalu jadi meradang. Kalo ini terus-terusan terjadi bisa-bisa nama Endank Soekamti tercoreng dan takutnya mereka nggak boleh lagi naik panggung. Sayang banget tuh. Makanya, Hai-online coba menelusuri kepada Toni, sang manajer Endank Soekamti mengenai hal tersebut.
Apa sih penyebab kerusuhan konser kemarin?Ini kan konser gratis, tapi barikade keamanannya minim banget. Apalagi Endank Soekamti punya massa yang banyak. Bayangin aja, dari Jakarta, Wonosobo, Yogyakarta, Temanggung, Pekalongan, Bantul, Imogiri, Purworejo, Muntilan pada ngumpul disini semua. Seharusnya dengan 15 ribu orang penonton, keamanannya harus bisa diperkirakan seberapa.
Apakah setiap konser Endank Soekamti selalu begini?Ya mereka memang massa-nya banyak sekali, tapi ini yang paling parah. Sebelumnya juga pernah rusuh, tapi nggak perlu menugaskan tim kepolisian sampai naik panggung segala untuk mengancam massa.
Apakah kerusuhan kemarin memang murni kelakuan dari para kamties?Sebenarnya kalau dilihat itu konser kemarin karena ada orang luar yang non kamties mencoba masuk dan membuat kerusuhan.
Inget nggak kayak gimana orangnya?Kemarin ada orang-orang yang pakai helm itu yang keliatannya mau cari masalah sama anak kamties. Saya ingat betul tuh orang yang kemarin pakai baju kuning. Polisi juga sudah punya rekamannya. Nanti tinggal dicari.
Kalau kamties sendiri gimana?Kalo dilihat sih malah kamties tuh malah menikmati konser. Mereka joget-joget tapi nggak teratur-lah. Mereka moshing-moshingtapi nggak bikin ribut. Anak-anak kamties yang di depan tuh justru nyanyi-nyanyi bareng Endank Soekamti.
Siap-siap sewa FBI deh kalo gitu.