Interview dengan Alex Gaskarth 'All Time Low'

Senin, 26 Juli 2010 | 11:10
Eddy Suhardy/Alvin Bahar

Interview dengan Alex Gaskarth All Time Low

Meskipun baru aja turun panggung, toh Alex menyambut dengan baik wawancara ini. Dengan penuh semangat, Alex menjawab beberapa pertanyaan yang Hai ajukan. Malahan, Alex penasaran banget pengen ke Jakarta. Sebabnya, udah banyak band yang bercerita soal serunya penonton konser di Jakarta.Berikut petikan wawancaranya. (*)

Halo Alex! Apa kabar? Lagi ngapain nih?

Halo! Ya, saya baik-baik aja. Kami baru aja selesai manggung nih. Disini sekitar jam 10 malam, dan saya masih berada di backstage. Hehehe. Jadi maaf ya kalau nafas saya agak terengah-engah.

Oh baru selesai manggung. Nggak apa-apa nih diwawancara?

No problem! It's fine. So, what's up?

Oke. Ngomongin musiknya All Time Low, kalian memainkan musik pop punk. Apa dari dulu emang semuanya doyan musik kayak gitu?

Bisa dibilang kayak gitu ya. Karena emang dari pertama kami semua ketemu, rata-rata selera musiknya sama. Mulai dari punk rock, pop punk, sampai melodic.Kami mendengarkan banyak band yang berjalan di jalur musik tersebut. Jadi emang dari pertama kami udah mainin musik ini.

Hmmm, jadi dulu kalian sering mainin lagu-lagu dari band-band melodic dong?

Tentunya. Dulu itu kami selalu meng-cover lagu-lagu milik Blink 182. Kami selalu mainin lagu-lagu mereka, tiap kali kami manggung. Baru belakangan kami juga membawakan lagu-lagu milik New Found Glory. Bisa dibilang, mereka lah dewa bermusik kami. Influence kami dalam bermusik.

Seru juga ya kayak gitu. Kalian berangkatnya dari sebuah band cover version gitu.

Iya. Menurut saya, ada bagusnya juga. Jadi saat kami membuat karya kami sendiri, kami udah tahu mau bikin yang kayak gimana.Dan dengan jadi band cover version kayak gitu, skill bermusik kami juga banyak terlatih. Jadi udah nggak setengah-setengah lagi pas bikin lagu sendiri.

Jadi lebih memilih Blink 182 daripada New Found Glory?

Oh pasti!Saya lebih menyukai Blink 182 daripada New Found Glory. Untuk urusan musik juga gitu. Saya lebih banyak terinpirasi dari Blink 182. Meskipun nggak bisa dipungkiri juga kalau New Found Glory memberi banyak masukan buat karya bermusik kami.

Oke. Ngomongin konser kalian mendatang, apa sih yang bikin kalian akhirnya datang ke Jakarta?

Bisa dibilang kami dalam tahap nggak sabar untuk datang ke Jakarta. Soalnya, dari berbulan-bulan yang lalu, kami dibombardir oleh fans musik di Jakarta, lewat Twitter.Saban kali saya membuka akun Twitter, pasti ada aja mention dari fans di Jakarta, yang meminta kami untuk konser di Jakarta.

Berarti gara-gara Twitter ya? Apa kalian nggak keganggu dengan hal kayak gitu?

Nggak juga sih. Sama sekali nggak menganggu. Soalnya mereka justru mendukung kami kan. Kami juga jadi tahu bahwa ada banyak fans All Time Low di Jakarta. Kalau nggak ada Twitter, mungkin kami nggak tahu juga banyak fans All Time Low di Jakarta.

Obrolan komplitnya ada di Hai Magazine #30, terbit Senin26 Juli 2010

Tag

Editor : Eddy Suhardy/Alvin Bahar