Meet with Devon. Band pendatang baru asal kota Bandung yang siap meramaikan blantika musik Indonesia. Band ini mengaku jika pop rock menjadi benang merah dari musik mereka. Hanya saja pop rock suguhan mereka boleh untuk dicoba. Pasalnya, band yang sempat malang melintang di café kota Kembang tersebut cukup berani menyuguhkan sesuatu yang cukup berbeda, yakni adanya instrumen biola hasil dari kepiawaian sang vokalis, Aya.
"Kami memang mencoba untuk menyuguhkan pop rock yang tidak biasa. Vokalis kami, Aya cukup pandai memainkan beragam alat musik termasuk biola. Dan sepertinya tidak ada salahnya jika kami mencampurnya dalam musik kami sehingga membuat sebuah keunikan dan cirri dari Devon sendiri," papar Felix sang drummer.
Hasilnya nggak jelek, irama pop rock dengan tambahan iringan permainan biola sang vokalis terbukti membuat sebuah nuansa tersendiri. Melalui perencanaan bersama, Devon sukses membuat sederetan materi yang kental dengan nuansa musik Indonesia ala mereka.
:Musik kami adalah hasil dari gabungan ide-ide kami bertiga. Tidak ada pembagian atau keharusan di setiap personil mengenai lirik, irama ataupun beragam elemen dari musik kami. Semua mengalir begitu saja. Begitulah kami," tambah Billy sang bassis.
Tidak hanya itu saja, setelah dirasa cukup mengumpulkan pengalaman dari setiap panggung lokal, akhirnya kini band yang terbentuk di awal Maret 2010 lalu sukses melangkah ke level yang lebih tinggi yakni musik nasional. Berbekal single Aku Tak Mau Sendiri, kini band yang cukup terpengaruh dari Muse, The Corrs, Nirvana, Coldplay, Oasis dan Bon Jovi ini membulatkan tekad mereka untuk melangkah lebih maju lagi.
Apakah cukup dengan single?
"Tentunya tidak. Kami juga sedang mempersiapkan sebuah album studio yang rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun nanti. Semuanya kami coba kemas dengan materi yang fresh dan lebih berwarna. Pastinya doakan saja," ungkap Aya semangat.
Baru-baru ini untuk menambah warna dalam musik mereka, trio Aya (vokal), Felix (drum) dan Billy (bass) menarik seorang teman mereka Dyar untuk mengisi intrumen kibor dan menjadi personil tetap mereka.
sanggupkan mereka menembus blantika musik Indonesia? Kita tunggu saja kiprahnya!