10 Film-Film Indonesia Terbaik 2011

Rabu, 28 Desember 2011 | 16:17
Rian Sidik (old)

10 Film Film Indonesia Terbaik 2011

5. Mirror Never Lies

Sebuah film drama karya Kamila Andini yang mengangkat salah satu suku yang ada di indonesia, Suku Bajo dan pemandangan indah wisata lau Wakatobi berhasil menempati posisi kelima dalam daftar 10 film terbaik Indonesia tahun ini.

Mirror Never Lies ini mengisahkan Pakis, seorang remaja yang tak pernah lelah untuk menanti ayahnya kembali ke rumah. Ayahnya yang pergi melaut telah lama tidak kembali pulang. Pakis percaya bahwa sang ayah masih hidup dan akan kembali menemui dirinya dan ibunya. Bahkan Pakis yang merupakan anak suku Bajo melakukan ritual khas sukunya dengan menggunakan cermin yang dipercaya bisa melihat bayangan keberadaan orang yang hilang di laut.Namun usaha Pakis selalu saja ditentang dengan ibunya. Ibunya selalu menganggap bahwa usaha Pakis adalah sia-sia. Tayung selalu marah ketika Pakis membicarakan ayahnya. Pakis tidak pernah menyerah, ia bersama Lumo, sahabatnya selalu menanti dan berharap kembalinya sang Ayah. Keadaan semakin rumit ketika hadirnya Tudo, seorang peneliti lumba-lumba dari Jakarta yang tinggal di rumahnya. Konflik pun terjadi diantara mereka.

Film yang dibintangi Atiqah Hasiholan, Reza Rahadian, Gita Lovalista meraih nilai 8.8 karena sisi visualnya dikemas secara apik dengan menampilkan keindahan Wakatobi itu sendiri. Film ini rilis pada 5 Mei lalu.

4. Get Married 3Sekuel terbaru film seri Get Married berhasil menempati posisi keempat daftar 10 film Indonesia terbaik tahun ini. Kehidupan kocak empat sahabat Mae, Eman, Guntoro dan Beni membuat film ini semakin menggila.

Film yang bercerita tentang hiruk pikuk anggota keluarga Mae dan Rendy pada saat mereka baru saja mendapatkan bayi. Kekacauan dimulai ketika semua keluarga, termasuk ketiga sahabat Mae, saling ngotot untuk memberi ketiga bayi kembar milik Mae dan Rendy. Tapi, Mae dan Rendy punya pilihan sendiri. Pasangan muda itu juga berhasil meyakinkan keluarganya bahwa mereka berdua tak butuh bantuan.

Tiga bulan berlalu, Mae mulai merasakan ada kejanggalan. Rupanya dia terkena sindrom baby blues. Kondisi itu akhirnya membuat Rendy meminta sahabat-sahabat Mae untuk membantu istrinya tanpa diketahui Mae.

Enyak dan Babe rupanya melihat gelagat aneh Eman, Guntoro, Beni . Begitu juga dengan mertua Mae (Ira Wibowo) yang melacak sang besan lewat Twitter. Ramai-ramai, akhirnya mereka mengasuh ketiga bayi Mae. Film yang masih dibintangi oleh Nirina Zubir, Aming, Deddy Mahendra dan Ringgo Agus Rahman ini mendapatkan nilai 8.9 karena sangat menghibur.

3. Surat Kecil Untuk Tuhan

Diadaptasi dari kisah nyata, film garapan Harris Nizam ini jadi terbaik ketiga setelah tahun ini mendapat perhatian dari pecinta film Indonesia. Mengangkat kisah sebuah perjuangan Keke, anak kecil penderita kanker jaringan lunak stadium tiga. Selama setahun menjalani kemoterapi, Keke sempat dinyatakan sembuh oleh para dokter namun entah bagaimana kankernya menyerang lagi dan lebih parah.

Walaupun sadar dirinya sudah diambang kematian, Keke masih gigih mempertahankan cita-citanya untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Namun apa daya, Keke pun harus menyerah pada penyakitnya. Film berdurasi 100 menit ini telah ditonton oleh 748.842 pasang mata ini dibintangi oleh. Alex Komang, Dinda Hauw, Esa Sigit, Ranty Purnamasari, Dwi Andika dan Egi John Foreisythe. Hai memberikan nilai 9.3 untuk film ini.

2. Garuda Di Dadaku

Sepakbola nampaknya menjadi inspirasi bagi sineas-sineas Indonesua untuk membuat sebuah film yang mempunyai pesan moral yang bagus. Seperti yang dilakukan oleh Rudi Soedjarwo dengan film terbarunya Garduda Di Dadaku 2. Film yang mendapat rating bagus selepas pemutaran perdanannya berhasil menduduki peringkat kedua daftar 10 film Indonesia terbaik tahun ini.

Diceritakan Bayu, yang sekarang sudah menjadi anggota sepakbola timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya, Heri , berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya , dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu, Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk mencapai final. Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf menjadi the rising star di tim tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur.

Film yang dirilis pada 18 Desember lalu dibintangi oleh Rio Dewanto, Emir Mahira, Maudy Koesnaedi dan Ramzi mampu meraih nilai 9,5 karena pesan moral yang disampaikan sangat mengena di hari masyarakat Indonesia.

1. Sang Penari

Inilah film terbaik Indonesia tahun ini versi Hai. Film garapan Ifa Isfansyah ini berhasil menduduki peringkat teratas karena berhasil memborong empat piala Citra sekaligus. Film yang berlatar belakang Indonesia tahun 1960an ini bercerita tentang Sebuah cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Indonesia pada pertengahan 1960-an. Rasus, seorang tentara muda menyusuri kampung halamannya, mencari cintanya yang hilang, Srintil

Cerita berawal ketika keduanya masih sangat muda dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin, Dukuh Paruk. Tapi kemampuan menari Srintil yang magis menghalangi cinta mereka, karena hal itu membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng. Dan saat Srintil menyiapkan diri untuk tugasnya, ia menyadari bahwa menjadi seorang ronggeng tidak hanya berarti menjadi pilihan dukuhnya di pentas-pentas tari. Srintil akan menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Hal ini menempatkan Rasus pada sebuah dilema. Ia merasa cintanya telah dirampas. Dalam keputusasaan, Rasus meninggalkan dukuhnya untuk menjadi anggota tentara.FIlm yang dibintangi oleh Prisia Nasution, Dewi Irawan, Oka Antara dan Slamet Rahardjo ini menjadi yang terbaik setelah mengumpulkan nilai 9.8.

Editor : Rian Sidik (old)