Re:ON Goes To School: Pelajar Antre Baca Komik di Mobil re:ON

Minggu, 09 Agustus 2015 | 12:15
Hai Online

Program re:ON goes to school pun djalankan pada Jumat (7/8) lalu, mobil khusus re:ON Comics hadir ke sekolah swasta di Jakarta!

Budaya membaca di Indonesia memang masih rendah, tapi membaca buku-buku komiksepertinya belum masuk kategori rendah terutama bagi kalangan pembaca muda. Untuk itu, di tengah lemahnya membaca, Re:ON salah satu industri komik nasional berupaya untuk profesional menciptakan pembaca komik dengan cara sistem jemput bola yang langsung ke target pembacanya.

Program re:ON goes to school pun djalankan. Karena itu, pada Jumat (7/8) lalu, mobil khusus re:ON Comics yang mengangkut kompilasi komik karya anak bangsa, hadir perdana di sebuah sekolah swasta di daerah Jakarta Pusat. Selain staf dari kantor re:ON Comics, disana juga hadir beberapa artis komik yang juga sekaligus salah satu pendiri re:ON Comics, Andik Prayogo.

Nggak seperti biasanya, usai bubaran sekolah, para pelajar rela mengantre panjang untuk membaca komik-komik sekaligus berkenalan dan ngobrol dengan para komikus idolanya.

“Kami memang sengaja memberikan kejutan,” kata Andik, yang menggagas program re:ON goes to school tersebut. “Roadshow ke sekolah-sekolah ini awalnya dikabarkan hanya melalui grup sosmed, namun pihak kami masih merahasiakan nama sekolahnya,” ucap komikusLay-lay Cat.

Komik Gratis, Pelajar Antusias

Mobil khusus re:ON Comics yang menampilkan gambar yang didominasi wajah karakter maskot Reon yang imut dan ceria berbalut kostum merah dan putih itu memang menjadi cara memperkenalka komik Indonesia ke teman-teman pelajar.

Terlihat dengan adanya kerumunan para pelajar yang mengekor dalam antrean menunjukan antusias mereka terhadap komik Indonesia. Meski saat itu panas, mereka tetap berusaha tahu ada apa dengan isi mobil tersebut.

“Ini jarang-jarang soalnya, Mas. Nggak nyangka banget kalau re:ON bakal mampir ke sini,” kata Jaya warga kelas 2 di sekolah tersebut. Setelah mengantri, jaya bersorak karena akhirnya ia bisa memperoleh beberapa edisi re:ON Comics secara gratis.

“Saya kebetulan cukup lama nyari volume 8 yang sudah langka. Sejak beberapa minggu lalu nyari ke Gramedia tapi sudah habis. Eh malah re:ON-nya yang datang ke sini,” kata Vella lain lagi.

Selain mendapat komik, para pelajar dalam “roadshow” perdana dan “mendadak” ini juga mendapatkan stiker keren gratis. Agaknya itu membuat pelajar lainnya semakin tambahhappy.

“Sumpah ini nggak nyangka banget. Saya tadinya baru tahu re:ON dari acara di televisi minggu lalu. Sering dengar sih, tapi belum pernah lihat langsung komiknya. Tadinya sih saya kira impor Jepang atau Amerika, tapi ternyata buatan orang kita. Keren banget!” ucap Rendy.

Komik Indonesia Keren!

Menurut Andik, program baru ini memang sengaja dirancang re:ON Comics berdasarkan permintaan para Reonites (sebutan bagi para penggemar kompilasi komik terbitan para komikus Indonesia ini.red). Selain itu, nantinya akan menjadi ajang edukasi kreatif yakni mempromosikan teknik pembuatan komik kepada para pelajar. Apalagi menurut Andik, belum lama ini Presiden Jokowi bahkan menekankan bahwa industri kreatif ke depannya merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

“Di re:ON Comics kebetulan juga ada komik Math karya Maximillian Fansyuri dan Dini Marlina yang selain menghibur juga menginspirasi pembacanya untuk lebih tertarik akan Matematika. Ada juga modernisasi kisah Ramayana, Galauman, Lay-Lay Cat, dan lainnya,” kata Andik.

Selain itu, re:ON Comics yang hadir sejak pertengahan tahun 2013 dan kini sudah terbit hingga volume 15 itu selain berisi kompilasi komik dengan berbagai judul dan genre karya para komikus lokal juga memuat rubrik yang memberikan tips-tips khusus untuk membuat komik serta membuka kesempatan para komikus pemula untuk beradu kreatif mengirimkan karyanya ke re:ON Comics.

Uniknya lagi, re:ON Comics memang selalu membawa semangat kebangkitan komik Indonesia di tengah gempuran komik impor dan sejauh ini terus mendapat dukungan dari berbagai pihak pencinta komik buatan Indonesia. Sejumlah perusahaan besar telah menggandeng re:ON Comics untuk menjadi partner mereka mulai dari bank hingga produsen minuman kaleng dan makanan ringan serta supplier buku tulis terbesar nasional.

Bahkan karakter-karakter re:ON telah dipakai menjadi desain kartu ATM sebuah bank swasta nasional terbesar. Maklumlah, komik yang diproduksi oleh PT Wahana Inspirasi Nusantara ini, selain terus menjaga kualitas komik yang diterbitkan juga senantiasa berhubungan baik dengan para sponsordan telah berkembang menjadi salah satu penerbit komik nasional yang memiliki basis penggemar terbesar di Tanah Air saat ini, bahkan mencapai angka ratusan ribu pengikut di media sosialnya.

Pada bulan April 2015 lalu, mereka telah sukses menggelar re:ON Comics Convention (re:CON) yang dihadiri puluhan ribu penggemar dengan mendatangkan cosplayer internasional maupun nasional. Pada awal Agustus 2015 ini, re:ON Comics juga hadir dalam event di Yogyakarta, bekerjasama dengan bank swasta nasional terbesar, yang juga mendapat sambutan luar biasa dari pencinta komik setempat.

Nggak heran perkembangan re:ON Comics begitu pesat, sebab selain Andik Prayogo, disana juga ada nama besar yang sudah sukses di dunia komik internasional dengan karya yang sudah mendunia yakni Chris Lie, pendiri Caravan Studio yang merupakan salah satu studio ilustrasi terbesar di Asia Tenggara, yang juga merupakan salah satu pendiri.

Kemudian ada juga Yudha Negara Nyoman, pendiri lainnya yang selain menjadi kontributor penting bagi re:ON Comics juga ternyata adalah pebisnis yang memiliki visi besar ingin membangun re:ON Comics menjadi kebanggaan Indonesia yang bisa mengikuti jejak Walt Disney ataupun Marvel Comics yang semuanya dibangun berawal dari komik.

Dalam ajang Popcon 2015 kemarin, re:ON Comics juga hadir sebagai salah satu exhibitor yang besar. Selain bisa mendapat koleksi re:ON, para pengunjung Popcon 2015 juga bisa bertemu dengan para komikus re:ON Comics dan para cosplayer re:ON Comics.

Wah, kalojalan ke sekolah lagi, kita boleh ikut ya!

Editor : Hai Online

Baca Lainnya