Yang namanya ide memang nggak terbatas, bro. Dari mana saja ide itu berasal, nantinya pasti bisa tertuang. Sama kayak ide menulis sebuah lirik lagu, kadang datangnya ide memang nggak bisa diprediksi lagi, dia melesat datang dan pergi begitu saja, makanya para pencipta lagu sudah terbiasa untuk langsung mencatatnya, kemudian menjadikannya karya (lagu), lalu memublikasikannya.
Nah, yang kadang suka lepas dari cara penulis lagu ini adalah menyensornya, alias memotong kata-kata atau kalimat yang dirasa kurang pas. Sebab, bisa saja karya yang sudah tercipta masih menimbulkan rasa kontroversi ketika dilempar ke publik. Kecuali kalau penulisnya menyengaja. Hasilnya, siap-siap deh kena "petasan" kritik atau bahkan "bom" komentar yang bisa meledakan diri kita.
Seperti saat, penyany rap Drake, menuliskan lagu berjudul Jodeci Freestyle, dan ia menyanyikannya bersama J Cole, belum lama ini mendapat kritikan tajam dari masyarakat atas karya satunya itu. Lantaran lirik yang ditulisnya dianggap telah menyinggung keluarga yang memiliki anggota penyandang autis. Drake pun mendapat satu petisi tajam.
Adalah Anna Kennedy, didukung oleh Aliansi Anti-Penyiksaan di Amerika yang menuntut lirik lagu Drake untuk segera dihapus dari lagu terbarunya "Jodeci Freestyle". Anna Kennedy merupakan seorang ibu dari dua orang anak yang mengidap autis. Dia nggak rela dalam karya Drake, penyandang down syndrome itu disinggungnya.
Dalam kutipan lirik lagu tersebut, Drake membuat kalimat: "I'm artistic. You n*****s is autistic, retarded,..." Dengan nada rapnya.
Sayang, kalimat yang sudah diukir Drake dari lagu yang terbilang panjang itu, tengah dipermasalahkan banyak orang. Nggak heran, belakangan Drake menerima serangan negatif bertubi-tubi. Drake sendiri belum berkomentar apa-apa.
Yo, yo, Drake kamu pasti bisa memperbaikinya! Aha!