Bohong atau ngomong yang nggak sesuai dengan kenyataan memang ada disekitar kita. Dari hal-hal kecil sampai yang besar, dari bohong ke pacar, teman, sampai ke orangtua! Nah, kalau sampai nyangkut-nyangkut orangtua pasti kita bakal memutar otak bisar nggak ketahuan.
Diantara kita, pasti ada beberapa teman-teman yang udah pernah atau sering bohong ke orangtua. Alasannya pun berbagai macam, asal tujuan yang kita bisa sukses terlaksana, biarpun harus bohong. Terlepas dari dosa atau menyesal, kita akan dengar kisah teman kita, yang akan bercerita soal kebohongannya sama orangtua. Asta, 16 tahun"Gue sering banget bohong sama orangtua dan alasannya macam-macam. Dari bolos sekolah, main ke warnet, sampai melebihi duit iuran sekolah. Paling sering sih bolos, waktu itu selama seminggu gue bolos sekolah, tapi ngakunya sih sekolah. Sebenarnya males juga sekolah terus, iseng-iseng bolos lah, heheh. Soal iuran sekolahpun juga gitu, nggak ada iuran sekolah ya gue bilang ada kas kelas, dan kalau harus bayar iuran di sekolah gue lebih-lebih dua kali lipat. Eh tapi gue pernah ketahuan tuh, gara-gara pas gue bolos, pihak sekolah telpon ke rumah.
Ceritanya, gue udah bolos selama tiga minggu, terus ketahuan deh, akhirnya gue dimarahi sama nyokap, dan diskors tiga hari, tapi dasar gue bandel, meski lagi diskors gue tetap aja main-main, heheh. Bohong udah jadi hal biasa dalam hidup gue, gue juga biasa-biasa aja waktu bohong ke nyokap, nggak ada perasaan menyesal tuh, mungkin belum kali ya?" Fajar, 16 tahun"Perasaan gue lega banget kalau udah kasih alasan sama orangtua alias udah bohong, heheh. Biasanya gue bohong karena mau main-main dulu sama teman-teman. Misalnya setelah pulang sekolah, gue masih betah nongkrong dan ngobrol, tiba-tiba di telpon Mama, 'kamu dimana?' ya udah aku jawab 'masih di sekolah Ma, ada tugas kelompok atau ada ekskul drama' gitu. Atau setelah pulang sekolah, langsung pergi nonton, tapi bilang ke Mama pergi ke rumah teman dan nggak tahu pulang jam berapa.
Pas weekend juga gitu, jadi waktu seru-serunya main ditanyain kenapa nggak pulang-pulang, biasanya aku bilang kalau 'lagi ada bareng teman, terus ditraktir, kan nggak enak kalau pulang dulu', soalnya males juga sih di rumah melulu, mending main atau jalan-jalan sama teman, gue juga sempat ketahuan sama Mama, untung nggak dimarah-marahi, cuma diceng-cengin gitu, heheh. Tapi gue nggak pernah bohong soal duit atau melebihi iuran sekolah."Itu baru dua kisah teman kita, gimana kalau semua teman Hai cerita disini, satu edisi majalah juga nggak bakal cukup kali ya? Heheh. Dari sekian banyak teman-teman Hai yang sudah kita tanya bagaimana perasaannya setelah bohong, mereka menjawab:1. Biasa sajaPerasaan 'biasa saja' ini terlontar karena beberapa teman sudah sering bohong, jadi nggak pakai deh tuh acara grogi atau takut setelah bohong ke orangtua.2. MenyesalMenyesal memang datang belakangan, apalagi kalau soal bohong sama orangtua, orang yang melahirkan dan merawat kita dari bayi sampai sebesar gini, tapi apa mau dikata kalau teman-teman kita punya 'acara' sendiri.3. GelisahYap. Setelah bohong ke orangtua, bawaannya memang gelisah nggak tentu, takut ketahuan, takut dimarahi, takut kalau uang jajannya di 'sunat', dan ketakutan-ketakutan lainnya.4. BerdosaNamanya saja bohong pasti berdosa dong, kalau menurut ajaran agama. Beberapa teman kita juga bilang begitu, dan besok nggak mau bohong lagi, tapi ternyata bohong lagi, dan lagi, heheh.5. LegaWaktu ditany ini itu orangtua, para teman-teman kita sekuat tenaga menjawab dengan alasan A sampai Z, setelah orangtua percaya dengan alasan tersebut, baru deh mereka legaaa. Karena nggak ketahuan bohong jadi rasa plong, duh!6. Serba salahPerasaan serba salah memang menghantui setelah bohong sama orangtua. Di rumah, mau melakukan apapun bawaannya nggak enak, takut salah, tapi setelah itu, ya biasa saja. Mmm.7. Waswas'Penyakit' setelah bohong adalah waswas. Teman-teman kita dilanda perasaan waswas, ragu-ragu, atau khawatir ke diri sendiri, mereka takut salah kasih alasan ke orangtua. Kalau salah bisa-bisa kena semprot orangtua deh.