Musisi dan Drugs-nya

Sabtu, 13 November 2010 | 17:54
Sekar Seruni (old)

Musisi dan Drugs nya

Nggak gampang jadi seorang rock star. Beken, berduit, dikejar-kejar wartawan.... Seneng sih. Tapi... wuaah, lama-lama bisa stres! That's why banyak rock star ngerasa butuh drugs buat "doping".

Katanya, hubungan musisi dengan drugs itu ibarat roti tawar dengan selai. Makan roti tawar tanpa selai rasanya kurang "mengigit", brur. Gitu juga bermusik tanpa drugs. Kalo nggak dibantu drugs, kreativitas suka macet. Boro-boro bisa bikin nada-nada dan sound-sound yang "ajaib", yang standar aja mentok melulu. Alhasil lagu-lagu yang ear catching pun sulit tercipta.

Sama ceritanya dalam urusan manggung. Konon, sebelum naik panggung segelintir musisi ngerasa wajib make drugs dulu. Alasannya supaya stamina lebih kuat, sekaligus memicu adrenaline rush. Dengan pasokan tenaga dan semangat yang gede, acara pamer skill bakal lebih total, bukan?

Well, menurut Dr. Al Bachri Husin, Kepala Ditwas Napza Deputi 1 Badan POM RI, semua yang diomongin di atas emang bener adanya. Drugs emang bisa bikin orang jadi lebih kreatif, punya stamina lebih oke, dan lebih bersemangat melakukan sesuatu.

"Umumnya drugs yang digunakan untuk menimbulkan efek seperti ini adalah dari golongan stimulan dan halusinogen. Soalnya drugs dari golongan tersebut merangsang sel-sel saraf otak, sehingga aliran listrik antar sel saraf berlangsung lebih cepat. Akibatnya seluruh proses yang terjadi dalam tubuh juga berlangsung lebih cepat, termasuk proses berpikir. Makanya banyak ide yang muncul," jelas dokter ahli adiksi ini.

Tapi meski ide di kepala muncul seperti jamur, dokter Al bilang ide-ide ini nggak bisa bertahan lama. Setelah giting-nya hilang, semua ide yang tadinya nongol langsung menguap.

"Yang perlu digarisbawahi, walau saat giting si musisi bisa dapet banyak ide, begitu dia mulai kecanduan drugs yang terjadi justru sebaliknya: ide-ide jauh lebih sulit dipancing keluar. Sekalinya udah keluar, proses merangkainya menjadi sebuah karya juga ruwet, lantaran racun-racun dari drugs mengacaukan proses berpikir."

Mengenai hubungan drugs dengan stamina dan semangat, ini dimotori oleh sistem saraf pusat. Rangsangan yang diberikan drugs pada sel-sel saraf otak membuat sistem saraf pusat memerintahkan seluruh organ tubuh untuk bekerja lebih dari biasanya. Darah mengalir lebih cepat, jantung berdetak lebih kencang.... Nah, itu semua bikin yang punya bodi ketipu. Ngerasa dirinya punya energi lebih, padahal sih....

Ups, ada satu lagi nih "khasiat" drugs yang paling dicari para musisi. Mendongkrak rasa pede! Yap, menurut musisi-musisi yang bersahabat dengan drugs, kalo make drugs tuh performance di atas panggung bisa lebih lepas. Saat dikerubungi fans dan wartawan juga nanggepinnya terasa lebih enteng. Pokoknya perasaan bawaannya enjoy banget! Nggak ngerasa terbeban, apalagi sampe stres.

Perihal drugs sebagai obat pede ini sebenernya seratus persen bo'ong, jack. Rasa pede yang diumbar oleh drugs tuh muncul karena yang bersangkutan lagi nggak sadar aja (fly). Orang yang lagi fly kan bawaannya emang cuek. Saking cueknya, yang bersangkutan bahkan nggak malu buat menabrak norma. Lha ini semua yang disalahpersepsikan sebagai rasa pede yang meningkat.

So, semua udah jelas sekarang. Drugs + musisi = nggak asik. Drugs cuma nipu musisi abis-abisan! Menebar sejuta kenikmatan semu, sambil diem-diem menikam dari belakang.

THEY'RE THE VICTIMSNgomong-ngomong tentang drugs dan musisi, kayaknya kita musti me-refresh ingatan sebentar. Kisah hidup musisi yang dekat dengan drugs itu bukan sekadar gosip. Kalo dirunut ke belakang, kenyataan membuktikan bahwa musisi yang jadi korban drugs emang lumayan banyak.

Beberapa personil Slank, BIP, juga Ari Lasso terus terang ngaku sempet terjebak dalam "lingkaran setan". Mereka bahkan pernah over dosis dan nyaris koit. Selain beberapa personil Slank, BIP, dan Ari Lasso, sebenernya masih ada lagi sederet nama. Cuma aja karena berbagai alasan mereka masih ogah berkata jujur, meski kabarnya udah banyak orang yang nge-gep-in mereka sering beler dalam berbagai kesempatan.

Nggak beda sikonnya dengan para musisi nagri. Anak-anak KoRn, Red Hot Chili Peppers, Oasis, serta barisan rapper macam P. Diddy, 50 Cent, dan Ja Rule juga udah lama terkenal sebagai budak drugs. Musisi-musisi besar kayak Jimi Hendrix, Sid Vicious (bassis The Sex Pistols), Hillel Slovak (gitaris Red Hot Chili Peppers), Kurt Cobain (vokalis Nirvana), dan Shannon Hoon (vokalis Blind Melon) malah beneran tinggal nama gara-gara kelewat "bersahabat" dengan drugs. Ironisnya, cerita tentang kematian tragis itu sekarang sama melegendanya dengan karya-karya mereka.

Tapi itu masih lebih mending ketimbang kejadian di negeri kita tercinta. Sorrynih, tanpa bermaksud menyepelekan musisi negeri sendiri, tapi coba aja itung berapa banyak musisi kita yang selevelan Jimi Hendrix? Yang mati konyol tapi juga meninggalkan karya-karya paten yang diakui di seluruh dunia?

Nama-nama musisi di atas mungkin bisa bikin kita lebih ngeh kalo drugs tuh bener-bener musuh terbesar para musisi. Dan drugs sebetulnya nggak (boleh) ada dalam rock star's rules!

Editor : Sekar Seruni (old)